Bendungan, Solusi Mengatasi Musim Panas Berkepanjangan di NTT

Kupang – Didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Presiden Joko Widodo bertolak ke NTT guna meresmikan pengisian Bendungan Raknamo, PLBN Wini dan PLBN Motamasin (Selasa, 9/1/2018). NTT mengalami musim hujan dengan durasi yang lebih singkat dan musim panas yang lebih panjang dibanding daerah-daerah lain. Jokowi memaparkan, pembangunan bendungan dibutuhkan di NTT akibat masalah kurangnya pasokan air yang kerap kali terjadi.

Bendungan Raknamo adalah bendungan pertama yang dibangun dan pertama kali selesai dari total program pembangunan 49 bendungan baru yang dimiliki Jokowi dan JK. Bendungan Raknamo mulai dibangun 20 Desember 2014 dan selesai hanya dalam 13 bulan. Bahkan target penyelesaiannya mampu dipercepat dari yang semula ditargetkan, yakni Januari 2018. Raknamo juga menjadi bendungan pertama dari tujuh bendungan yang dibangun di Provinsi NTT. Ketujuh bendungan tersebut adalah Rotiklot, Napun Gete, Temef, Manekin, Mbay dan Kolhua.

Basuki menambahkan, percepatan konstruksi Bendungan Raknamo bisa terlaksana karena pengadaan lahan berjalan lancar. Selain itu, kondisi jalan akses yang sangat baik juga sangat memudahkan untuk mobilisasi alat berat yang digunakan untuk konstruksi bendungan tersebut.

Disamping menjadi sumber air baku dan pengendalian banjir, bendungan yang memiliki kapasitas sebesar 14 juta meter kubik dan 100 liter per detik tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi 1.250 hektar lahan di Kabupaten Kupang. Selain itu, bendungan yang dibangun dengan dana Rp 760 miliar tersebut juga digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro sebesar 220 kilowatt.

Sumber: pu.go.id