PUPR, IAPPI & AP3I Berikan Bimtek Ke 396 Peserta

04/04/2018

Agenda PUPR

Jakarta -  Selasa, (3/4/2018) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beserta asosiasi mengadakan agenda rutin melalui Ditjen Bina Konstruksi dan Ditjen Bina Marga, bekerjasama dengan Ikatan Ahli Pracetak Prategang Indonesia (IAPPI) dan Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I). Tahun ini, PUPR memberikan Bimbingan Teknis Beton Pracetak Prategang Konstruksi Jalan Layang yang diadakan di Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta dan diikuti oleh 396 orang.

396 peserta latihan berasal dari berbagai perusahaan konstruksi, konsultan pengawas dan konsultan perencana yang terlibat dalam proyek konstruksi layang. 10 dari total peserta merupakan anggota kepolisian dari Direktorat Reserse Kriminal Khhusus Polda Metro Jaya. Keikutsertaan anggota kepolisian merupakan penugasan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam membekali penyidik akan pengetahuan konstruksi yang bertujuan mengawal pelaksanaan konstruksi di lapangan.

“Adanya kecelakaan kerja merupakan peringatan bagi kita untuk lebih mempersiapkan diri lebih baik dalam berkarya. Kegiatan pelatihan merupakan agenda rutin yang telah dilakukan sejak tahun 2015, dengan melakukan training kepada 200 insinyur untuk menjadi ahli bendungan. Hari ini, sebanyak 396 para pelaksana di lapangan khususnya mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Beton Pracetak Prategang Konstruksi Jalan Layang,” terang Menteri Basuki.

Tujuan dilakukannya bimbingan ini tak lain adalah untuk mengingkatkan kualitas dan kompetensi pekerja konstruksi khususnya untuk pekerjaan beton pracetak prategang konstruksi jalan layang.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik hingga akhir tahun 2017, tercatat 702 ribu dari 8,1 juta tenaga kerja konstruksi di Indonesia yang sudah bersertifikat. Kalau dihitung secara persentase memang masih dibawah 10%. Kami targetkan sampai akhir tahun 2019 akan ditingkatkan jumlah tenaga kerja bersertifikat menjadi 3 juta orang,” terang Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin.

Bimbingan yang dilaksanakan dalam kurun waktu tiga hari tersebut diisi dengan materi mengenai tugas dan fungsi Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi, SOP I Girder, SOP Peralatan Launcher Girder, Kode Etik, Pembelajaran dari studi kasus kecelakaan konstruksi dan kunjungan lapangan ke proyek doble double track dan proyek LRT Cibubur—Cawang—Kuningan.