REALISASI KINERJA KUARTAL I: Laba Bersih ACST Naik 59%

20/04/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Kontraktor swasta, PT Acset Indonusa Tbk., membukukan laba bersih sebesar Rp30,6 miliar pada kuartal I/2017 atau meningkat 59% dibandingkan dengan Rp19,23 miliar pada kuartal I/2016.
 
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh manajemen perseroan, emiten berkode saham ACST itu membukukan laba usaha Rp78,24 miliar pada kuartal I/2017 atau meningkat 7% dibandingkan dengan Rp73,07 miliar pada kuartal I/2016.
 
Laba tersebut diperoleh dari pendapatan usaha sebesar Rp506,22 miliar pada kuartal I/2017 atau meningkat 11% dibandingkan dengan Rp457,68 miliar pada kuartal I/2016.
 
Dengan pencapaian itu, laba per saham (EPS) Acset Indonusa Rp44 per kuartal I/2017 atau meningkat dibandingkan dengan Rp39 per kuartal I/2016. Berdasarkan data konsensus Bloomberg, EPS Acset diproyeksikan sebesar Rp198 pada akhir 2017.
 
Dengan EPS sebesar Rp111 per 31 Desember 2016, rasio harga saham terhadap laba per saham Acset Indonusa sebesar 28,25 kali. Dalam penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Selasa (18/4), saham ACST ditutup pada harga Rp3.130.
 
Dalam pernyataan tertulisnya, Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menyatakan, Acset telah membukukan kontrak baru Rp6,9 triliun sepanjang kuartal I/2017 atau melampaui target kontrak baru Rp4,5 triliun sepanjang tahun.
 
“Sehubungan dengan ini, Acset telah melakukan revisi target perolehan kontrak baru untuk 2017 menjadi Rp7,5 triliun dan optimistis untuk mencapai target tersebut pada akhir tahun nanti,” paparnya.
 
Salah satu kontrak besar yang diperoleh Acset Indonusa pada kuartal I/2017 berasal dari proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek II elevated senilai Rp13,5 triliun di mana perusahaan bekerja sama dengan BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
 
Dalam proyek itu, porsi pekerjaan Waskita Karya sebesar 59% dan Acset 41%. “Di mana perolehan kontrak ini menandakan masuknya Acset ke sektor pembangunan infrastruktur yang secara positif melibatkan kemitraan dengan BUMN,” paparnya.
 
Maria memaparkan, pendapatan dalam kuartal I/2017 tersebut berasal dari sektor konstruksi dengan porsi 99% dan sisanya sekitar 1% berasal dari fondasi. Sektor infrastruktur sendiri belum berkontribusi terhadap pendapatan mengingat proyek masih dalam tahap persiapan operasional proyek.
 
“Selain proyek Jakarta-Cikampek II elevated, hingga kini Acset juga telah mendapatkan proyek lainnya seperti pekerjaan soil improvement di Jawa Tengah dan Jalan Tol Bakauheni-Sidomulyo,” paparnya.
 
Pada 2017, manajemen menyatakan Acset  akan fokus dalam program percepatan pembangunan infrastruktur nasional dan serta diversifikasi aktif dalam bidang soil improvement tanpa meninggalkan kemampuan utama di bidang fondasi dan struktur atau konstruksi.