Performa Indeks Konstruksi Lampaui IHSG

29/03/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Di lain pihak, Executive Vice President dan analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan, saat ini, performa indeks saham konstruksi melampaui indeks harga saham gabungan (IHSG). Karena itu, saham-saham unggulan di sektor konstruksi masih menjadi perhatian investor. “Potensial upside sektor konstruksi sebesar 15-16% tahun ini,” katanya.

Dia menjelaskan, selain masih adanya ruang perolehan kontrak baru, emiten-emiten konstruksi memiliki spesialisasi produk konsumsi melalui anak usahanya yang juga perusahaan terbuka. Waskita Karya memiliki Waskita Precast, sedangkan Wika punya Wika Beton. Anak-anak usaha tersebut memberikan kontribusi keuntungan yang cukup signifikan bagi induk usahanya. Karena itu, kinerja anak usaha bakal ikut mendorong kenaikan harga saham induknya.

Lucky justru berpandangan bahwa Adhi Karya yang paling prospektif di antara emiten BUMN konstruksi lainnya. Perusahaan itu tidak memiliki terlalu banyak diversifikasi usaha, sehingga cenderung lebih fokus.

Harga saham Adhi Karya tahun ini diperkirakan mencapai Rp 3.000 atau meningkat 28,7% dari harga saat ini Rp 2.330. Potensi kenaikan ADHI masih cukup besar, karena berdasarkan sejarah harga tertinggi saham perseroan mencapai Rp 2.900.

Selanjutnya, menurut Lucky, emiten BUMN konstruksi yang berpotensi berkinerja bagus adalah Waskita dan Wika. Kedua perusahaan ini merupakan pilihan pemerintah untuk menggarap proyek-proyek besar di luar Pulau Jawa.

Lucky menargetkan harga saham dua perusahaan itu naik sebesar 21% pada akhir tahun ini. Berdasarkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/3), harga WSKT dan WIKA masing-masing ditutup pada harga Rp 2.390 dan Rp 2.430. (jm)