Percepatan Industri Infrastruktur, RI Pancing Investor Asing

16/01/2017

Tidak berkategori

Pemerintah Indonesia tengah menggenjot percepatan pembangunan infrastruktur dan industri konstruksi untuk memperlancar arus barang dan jasa. Pertumbuhan infrastruktur ini mengundang banyak investor untuk berinvestasi di Indonesia. 

Salah satunya Covestro, sebuah perusahaan manufaktur terkemuka di dunia yang bergerak di bidang polimer berteknologi tinggi, melihat bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar penting.

Kondisi pasar yang sangat positif ini membuat Covestro melirik pasar industri di Indonesia yang akan tetap tumbuh secara signifikan di tahun-tahun mendatang. Pihaknya memperkuat pijakannya di Indonesia dan ASEAN, sebuah kawasan yang menjadi pasar terbesar kedua Covestro setelah China.

Sebagai wujud komitmen perusahaan untuk pasar Indonesia, Covestro memutuskan untuk membuka Technical Center pertama di ASEAN untuk segmen pelapisan (Coatings), Adhesives and Specialties (CAS) di kompleks Sentra Teknologi Polimer, Tangerang Selatan. Kerjasama ini menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

“Kenapa Indonesia karena negara ini sedang tumbuh besar dan punya penduduk besar di dunia. Kami bekerjasama dengan BPPT dalam mengembangkan inovasi di bidang industri konstruksi untuk menciptakan banyak formula. Salah satunya pelapis di industri konstruksi,” kata Head of Application and Technology Development Coatings, Adhesives, Specialties Business Unit,Covestro Deutschland AG, Peter Kruppa, di Puspitek, Tangerang Selatan, Senin (16/1).

Sejumlah aplikasi yang digunakan seperti pelapis di sejumlah bangunan komersil, pelapis konstruksi metal dan plastik dengan bahan yang ramah lingkungan. Sejumlah alat penggerak tenaga listrik seperti kincir angin juga dapat merupakan target pasar Covestro.

“Aplikasi ini bisa digunakan industri konstruksi. Dan banyak formulanya mudah digunakan dan cepat kering. Sangat berguna untuk bangunan,” katanya.

Lapisan Covestro juga dapat digunakan di bidang industri transportasi yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Salah satunya seperti lapisan kereta. Ada pula untuk dunia properti dan produk rumah tangga seperti sofa dan lemari.

“Indonesia memberikan banyak kesempatan berinvestasi. Kami kembangkan produk inovasi ke pasar lokal. Kami tahu pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya di bidang infrastruktur. Kami ingin mengetahui kebutuhan pasar industri di Indonesia,” ungkap Kruppa. (cr1/JPG)