Era Baru Hubungan Indonesia-Jepang

15/01/2017

Tidak berkategori

Kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe di Indonesia kali ini menjadi momentum era baru mempererat kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Jepang.

Dalam jalinan kerjasama kedua negara yang sudah berlangsung hampir 60 tahun ini telah memberikan nilai tambah lebih bagi kedua negara, di bidang ekonomi, sosial budaya dan politik.

PM Shinzo Abe merupakan tamu kepala negara/pemerintahan pertama yang diterima Presiden Joko Widodo di tahun 2017 ini. Hal ini membuktikan jika Indonesia dan Jepang akan terus menjalin hubungan yang sangat erat.

Kedua negara nampaknya akan memanfaatkan lebih optimal lagi momentum ini, khususnya bagi Indonesia, mengingat kebutuhan pembangunan ekonomi dan masyarakat dituntut untuk meningkatkan kemakmuran serta kekuatan daya saing global.

Indonesia sendiri diharaapkan bisa mendapatkan lebih banyak nilai-nilai positif melalui jalinan kerja sama strategis dengan Jepang di masa mendatang. Apalagi, hubungan ekonomi keduanya terus mengalami perbaikan.

Selama 2016 (Januari—Oktober), perdagangan kedua negara mencapai US$23,82 miliar. Sementara itu, investasi Jepang ke Indonesia dalam waktu yang sama meningkat dua kali lipat menjadi sebanyak US$4,49 miliar.

Selama ini, nilai positif dari kerjasama bilateral Indonesia - Jepang tidak sekadar masuknya permodalan melalui sektor industri manufaktur, dan sektor lain seperti jasa dan infrastruktur.

Transformasi teknologi juga telah terjadi pada sektor industri nasional yang tidak hanya mampu menghasilkan produk-produk berkualitas tetapi juga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Transformasi teknologi bukan hanya bicara bagaimana menciptakan barang yang berkualitas, tetapi juga bagaimana membangun sumber daya manusia yang mampu memahami tentang teknologi tersebut.

Transformasi teknologi tidak bisa serta merta terjadi, namun ada beberapa proses dan tahapan yang harus dilewati, yaitu transfer pekerjaan, transfer pengertian, dan selanjutnya terjadi transfer teknologi.

Sebab itu, investasi Jepang di Indonesia masih sangat diperlukan karena terbukti telah memberikan nilai tambah lebih bagi perekonomian nasional, sehingga tidak hanya industri yang berkembang tetapi juga membangun sumber daya manusia yang mampu menghasilkan produk berkualitas, efisien serta manajerial di berbagai bidang.

Lawatan PM Abe ke Indonesia kali ini tidak hanya didampingi para pejabat dan beberapa menteri, karena puluhan CEO dari perusahaan terkemuka di Jepang disertakan juga untuk menjajaki berbagai potensi yang bisa disinergikan. Berbagai perusahaan tersebut di bidang perbankan, industri pertanian, properti, energi, manfaktur, infrastruktur dan industri baja.

Banyak kelebihan bisa diperoleh Indonesia, karena dalam pengembangan ekonominya perusahaan Jepang mengutamakan faktor ramah lingkungan (environmental friendly) demi menjaga kesinambungan dan keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan alam serta kehidupan manusia.

Seperti diketahui kedua negara sangat concern dalam kerjasama di bidang infrastruktur, peningkatan konektivitas, industri dan perdagangan serta investasi di bidang maritim.

Jepang memiliki kemampuan teknologi dan permodalan di bidang itu semua dan kita memiliki potensi menjadikannya kerjasama yang memberikan nilai tambah dan win-win.

Potensi yang diharapkan dapat mempererat kerjasama ekonomi Indonesia Jepang diantaranya pembangunan Blok Masela, Kereta Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Patimban. Total nilai kerja sama dari proyek-proyek tersebut diperkirakan mencapai US$ 40 miliar.

 

MITRA STRATEGIS

Kerjasama bilateral Indonesia – Jepang yang hampir selama 60 tahun ini menunjukkan betapa kedua negara memiliki jalinan persahabatan saling menghargai dan membutuhkan dalam pengembangan ekonomi, poitik, budaya dan hubungan bermasyarakat kedua negara.

Hubungan bilateral yang terjalin tersebut tidak terlepas dari peran PPIJ dan Persada yang secara kesinambungan menggelar kerjasama dengan Jepang melalui berbagai kegiatan-kegiatan pendukung di bidang ekonomi, budaya, sosial dan politik.

Pada Januari 2017 ini PPIJ akan mengawali kegiatan hubungan diplomatik dengan Jepang melalui seminar sosialisasi pelaksanaan konsep COP 21 dan COP 22 (program inovasi iklim PBB) dengan kolaborasi kedua negara termasuk Pencegahan Bencana.

Di bidang ekonomi, pada Juli 2017 akan menggelar promosi joint venture Monozukuri dan Hitozukuri untuk produk-produk Indonesia ke Jepang, yang barengi dengan seminar dunia usaha kedua negara.

Selanjutnya, mempererat informasi di bidang politik, ekonomi dan budaya melalui pertukaran kunjungan anggota parlemen, politisi (liga parlemen kedua negara) dan pertukaran kunjungan media massa.

Di bidang budaya dan pariwisata PPIJ juga sedang mempersiapkan misi kunjungan pemenang Panasonic Gobel Award ke kota-kota di Jepang sekaligus promosi pariwisata Indonesia ke Jepang dalam bentuk diplomasi angklung, diantaranya di Provinsi Yanamashi dan Wakayama.

Delegasi akan disambut oleh gubernur di masing-masing provinsi dan pejabat parlemen. Kunjungan budaya dan pariwisata tersebut sekaligus sebagai kunjungan balasan 1100 wisatawan Jepang ke Indonesia pada Nopember 2015 lalu yang dipimpin Sekjen LDP Mr Nikai.

PPIJ juga akan menggelar kegiatan promosi pengurangan emisi CO2, yang akan dimulai dengan aktivitas-akvitas terkait pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang di Indonesia.

Diplomasi kebudayaan kedua negara ter bukti menjadi kunci keberhasilan hu - bungan Indonesia–Jepang. Kini, diplomasi itu ditingkatkan menjadi diplomasi eko nomi, khususnya dalam bidang infrastruktur.