Pemerintah Tambah Rute Proyek Kereta Cepat Hingga Surabaya

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat diperpanjang hingga Surabaya. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dalam keterangannya, Airlangga menyampaikan ide memperpanjang pembangunan kereta cepat ini sebagai upaya dalam pemberlanjutan proyek yang lebih ekonomis.

"Dilaporkan Menteri BUMN terkait proyek kereta cepat juga terjadi budget overrun dan ada keterlambatan selama satu tahun. Arahan Presiden (Joko Widodo) agar lebih ekonomis untuk didorong kelanjutan proyek,"jelas Menteri Airlangga.

Selain itu, Presiden Jokowi juga telah meminta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa terhubung dengan kereta semicepat Jakarta-Surabaya, namun Menteri Airlangga menyampaikan hal tersebut masih dalam kajian teknis oleh Kementerian BUMN.  Dengan demikian, rute yang akan terhubung adalah Jakarta-Bandung-Surabaya.

"Tidak hanya berhenti di Bandung tetapi terus sampai Surabaya dan diusulkan agar konsorsium bisa ditambah oleh konsorsium dari Jepang,"kata Menteri Airlangga

Ia juga menambahkan saat ini status penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan mengalami kemunduran dengan target beroperasi pada 2022, hal tersebut dikarenakan perlunya koordinasi lebih lanjut terkait Kementerian BUMN dengan Konsorsium proyek untuk keberlanjutan proyek tersebut.

"Oleh Menteri BUMN akan dikaji, baik itu mengenai anggota konsorsium juga mengenai rute dan total proyek," jelas Airlangga.

Perpanjangan trayek proyek kereta cepat ini merupakan salah satu dari rekomendasi 89 Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2020 dengan nilai investasi mencapai Rp 1.422 triliun. Dengan rencananya proyek Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya ini akan digarap oleh investor asal Jepang.

Selain itu, dalam 89 PSN tersebut, terdapat 56 proyek usulan baru kemudian terdapat 10 proyek perluasan dari PSN sebelumnya, 15 proyek yang dikelompokan sebagai program pemerintah baru serta 8 proyek masuk dalam sektor ketenagalistrikan.

"Dari 245 proyek baru (yang diusulkan), hanya 89 proyek yang memenuhi kriteria. Dengan demikian, 156 proyek belum direkomendasikan karena masih butuh dukungan kementerian teknis dan perlu memenuhi kriteria sebagai PSN,"jelas Menteri Airlangga

Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra menanggapi perihal rencana perpanjangan jalur proyek Kereta Cepat. Ia menjelaskan terkait hal tersebut perlu adanya dukungan dari berbagai pihak guna memperlancar progres konstruksi maupun pengadaan lahan dan sarana pendukung.

"Kalau pemerintah bangun biayanya satu, kalau swasta kenapa harus mahal? Ini kan juga penugasan dari negara, harusnya equal (sama) lah, itu yang harus kita beresin dulu sebelum kita berjalan ke sana. Yang terpenting kalau bangun itu kan pendanaan, ya itu nanti kita diskusikan lagi dengan partner-partner kita,"jelas Chandra

Selain itu, Chandra juga menyampaikan pihaknya menilai proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya perlu ditindaklanjuti lebih jauh dalam persiapannya, salah satunya adalah dari sisi peraturan Kementerian Perhubungan. Ia sendiri merasa perlu menuntaskan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terlebih dahulu kemudian melanjutkan pada proyek Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya.

"Harapannya kita bisa operasikan dulu JKT-BDG ini. Tapi kalau itu kan levelnya di kebijakan mungkin di level menteri, kami menunggu arahan dari sana. Kalau dari sisi kami, menyiapkan JKT-BDG selesai beroperasi, standar-standarnya sesuai, Indonesia punya standar yang digunakan di sini, jadi mau disambung ke Surabaya pun standarnya sudah ada. Jadi kita di sana tidak nabrak-nabrak masalah ya. Harapannya di sana harusnya lebih mulus lagi,"kata Chandra

Sumber: sispro.co.id