Buleleng – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bertolak ke Bali untuk meninjau lokasi proyek pembangunan bandara di wilayah Kubutambahan, Buleleng, Bali Utara. Bersama dengan Dirjen Perhubungan Udara, Polana B Pramesti serta Direktur Bandar Udara, M Pramintohadi, Menteri Budi memastikan dan menyerahkan soal pembelian tanah untuk proyek bandara baru ini kepada pemerintah daerah.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemda Kabupaten Buleleng telah menyepakati untuk pembangunan Bandara Bali Utara yang akan berdiri diatas lahan adat dengan total luas 420 hektare.

“Intinya dalam tinjauan fisik kita lihat jumlah penduduk yang tinggal disini yang direlokasi tidak ada, ini memudahkan masalah sosialnya. Masalah teknis bergunung-gunung itu bagian pekerjaan teknis. Ini pekerjaan cut and fill tidak perlu mendatangkan tanah dari luar itu juga hal yang memudahkan kita,” jelas Menteri Budi

Menteri Budi memastikan proses bidding atau tender proyek pembangunan bandara ini bakal transparan. Meski belum memastikan pembangunan bandara, namun ia menyebutkan lebih menyukai wilayah Desa Kubutambahan untuk lokasi pembangunan dibandingkan dengan desa lainnya.

“Dalam tender itu kita usahakan setransparan mungkin bahwa mereka yang paling kompeten, efisien, dalam satu bidding contest itu akan kita diskusikan dengan Pak Gubernur seperti apa.” Kata Menteri Budi

Menteri Budi juga menjelaskan bahwa nantinya proses tender akan dimulai pada 2019  mendatang setelah melalui studi uji kelayakan. Proses pembangunan bandara ini pun bakal didanai melalui skema kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).