Mengintip Rahasia Suksesnya Pembangunan Japek Layang

Jakarta – Pembangunan jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II sepanjang 36,4 Km telah rampung dan mulai dapat digunakan masyarakat sejak Minggu (15/12) kemarin. Namun dalam sejarah pembangunan nya, jalan tol layang Jakarta-Cikampek II ini boleh saja disebut proyek konstruksi terumit yang pernah dibuat di Indonesia, tidak hanya dikarenakan bersifat layang (elevated) namun juga proyek ini dikerjakan ditengah-tengah ruas tol yang tingkat kepadatannya sangat tinggi serta dengan waktu yang ditargetkan hanyalah 3 tahun konstruksi.

Selain itu, terdapat juga proyek konstruksi yang sedang dikerjakan pada sisi kanan dan kirinya, yakni megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan juga LRT Jabodebek ruas Cawang Bekasi Timur. Hal tersebut membuat pengerjaan ruas tol layang ini dikebut dan membuat lalu lintas japek eksisting dibawahnya menjadi sangat lah padat. Lalu apa sih rahasia yang membuat proyek pembangunan jalan layang terpanjang di Indonesia ini dapat rampung tepat waktu?

Seperti yang dijelaskan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dalam keterangan resminya, pembangunan jalan tol layang ini dapat rampung sesuai target serta dapat dikerjakan maksimal pada kondisi lapangan yang cukup padat dikarenakan adanya penggunaan teknologi anak bangsa dalam pengerjaan nya, yakni Teknologi Sosro Bahu. Teknologi yang ditemukan dan diterapkan pertama kali oleh Tjokorda Raka Sukawati ini membantu proses konstruksi jalan layang diatas jalan yang sudah beroperasi seperti Tol Japek layang ini.

Dengan teknologi Sosrobahu ini, maka kontraktor dapat melakukan pembuatan pier head sejajar dengan garis jalan yang membuat tidak memelukan ruang bebas yang luas, kemudian setelahnya dilakukan pemutaran. Penggunaan teknologi Sosrobahu untuk pembangunan jalan tol ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya diterapkan pada pembangunan jalan Tol Wiyoto-Wiyono pada tahun 27 Juli 1988 lalu.

Saat ini ruas Tol Layang Jakarta-Cikampek II ini telah resmi dibuka dan dapat dicoba gratis hingga akhir tahun 2019 nanti guna menunjang kesiapan arus libur Natal & Tahun Baru 2020 (Nataru). Dengan hadirnya ruas tol ini, nantinya akan menjadi pemisah antara ruas lalu lintas jarak pendek dengan arus lalu lintas jarak jauh. Dimana untuk arus lalu lintas jarak jauh untuk golongan I non truk dan non bus dapat melalui Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II ini, sementara untuk kendaraan jarak dekat dapat menggunakan Tol Jakarta-Cikampek Eksisting dibawahnya.

Sumber: detik.com