LRT Jakarta Mencapai 60% di Awal Tahun

Jakarta – progres dari pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) DKI Jakarta tahap pertama yang menghubungkan Velodrome-Kelapa Gading masih terus dikebut pengerjaannya, pasalnya LRT ini ditargetkan akan rampung pada Agustus mendatang guna mendukung terhelatnya gelaran Asian Games 2018 nanti.

Saat ini progres pembangunan proyek LRT Jakarta ini sudah memasuki 60% dari keseluruhan pembangunan, dengan rincian untuk pekerjaan persiapan telah selesai 100%, kemudian untuk pembangunan prasarana seperti jalur LRT sejauh 5,5 km telah mencapai 59,69% serta pengadaan rolling stock atau kereta ringannya sendiri sudah mencapai 57,13%.

Sementara itu, untuk progres konstruksi tiang atau pier telah mencapai 98% serta untuk girder untuk jalur layang sudah mencapai 94% dan untuk bantalan rel kereta atau slab track sudah mencapai progres 12%.

Rencananya proyek yang ditargetkan rampung pada Agustus 2018 ini akan dilakukan testing and commissioning atau ujicoba penggunaan pada bulan Mei 2018 dengan menggunakan dua kereta yang akan tiba dari Korea Selatan pada bulan April nanti.

“Dua gerbong pertama akan tiba di Jakarta paling lambat di akhir bulan April 2018, agar Testing & commissioning dapat dimulai di bulan Mei 2018,” jelas Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi.

Proyek LRT ini nantinya diharapkan menjadi salah satu pilihan transportasi massa untuk masyarakat Jakarta, serta dengan adanya kereta ringan ini memungkinkan untuk dapat mengurai kepadatan lalulintas di Ibu Kota.

Namun Satya Heragandhi, menyatakan untuk masalah tarif LRT ini belum dapat dipastikan. Hal ini dikarenakan masih harus memperhitungkan tarif dari moda transportasi lainnya serta dengan rute-rute yang akan dituju.

“Tarif itu memperhitungkan semua alternative moda transportasi yang ada. Kan kita ini tidak hanya menghitung dari Kelapa Gading ke Velodrome saja, tapi juga dari Kelapa Gading menuju Tanah Abang,” jelas Satya.

Satya juga menjelaskan bahwa tarif LRT Jakarta nantinya juga akan dihitung berdasarkan nilai keekonomian dari berbagai transportasi yang tersedia di ibu kota. Hal tersebut kemudian menjadi dasar dari Satya memperkirakan tarif LRT Jakarta berada di kisaran Rp 10.000,-

“Kalau sekarang kan kita prediksikan dari Dukuh Atas, Tanah Abang minimal naik taksi Rp 30.000,- ojek Rp 22.000,- lalu di bawahnya TransJakarta Rp 3.500,- Nah kita ada dimana? Kita ada di sekitar Rp 10.000,-,” kata Satya.

Sumber: detik.com