Laba Bersih Melejit, Hutama Karya Geber Proyek Tol Trans Sumatera

Jakarta – Per semester 1-2019 ini, PT Hutama Karya (Persero) berhasil membukukan laba bersih dengan nilai Rp 1,105 triliun, yang berarti telah ada peningkatan yang signifikan dari pencapaian di tahun 2018 dengan naik 79,81% di nilai Rp 614 miliar. Pencapaian ini tidak terlepas dari proyek prioritas yang saat ini menjadi fokus pekerjaan PT Hutama Karya (Persero), salah satunya Jalan Tol Trans Sumatera.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Bintang Perbowo terkait dengan pencapaian ini tidak terlepas dari telah dioperasikannya ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 km dan yang akan diresmikannya ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 185 km.

"Alhamdulilah, sampai dengan Semester I tahun ini, banyak pencapaian luar biasa yang sudah diraih oleh Hutama Karya. Kami telah merampungkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sampai dengan 2019 sepanjang ±470 km yang artinya tercapai 17% dari target yang diamanatkan sepanjang 2.765 km. Hal ini kami capai dengan melakukan berbagai inovasi, perbaikan metode kerja, dan efisiensi dalam melakukan procurement," ungkap Bintang

Selain pendapatan dari Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya juga mendapat dukungan kontribusi dari pekerjaan segmen jalan dan jembatan, EPC/PLTU serta prasarana perhubungan. Selain itu Hutama Karya juga menerapkan metode Building Information Management (BIM), yaitu metode yang dimulai sejak 2018 yang memungkinkan pelaksana proyek mendapat informasi mengenai pembangunan proyek secara lebih akurat pada setiap tahapan pembangunan.

Hal ini memungkingkan dapat dilakukannya analisa dan pengendalian yang lebih baik dibandingkan pengerjaan manual sehingga mampu menghemat biaya dan waktu pelaksanaan setiap proyek. Lalu dari bidang supply chain management, PT Hutama Karya (Persero) juga melakukan perbaikan sistem yaitu dilakukannya sentralisasi pengadaan pada 2018 lalu, kemudian dilanjutkan dengan membentuk strategic partnership dengan tujuan membangun hubungan baik serta verifikasi dari vendor yang terseleksi pada tahapan sejak Juli- September 2019.

Tahapan sentralisasi pengadaan ini membuat efisiensi pada beban pokok penjualan yang ditekan sampai 83,18% di semester 1-2019. Kemudian dari sisi perolehan margin, Hutama Karya mencatatkan pertumbuhan Net Profit Margin (NPM) yang positif dengan tumbuh sebesar 13,61%.

Sumber: detik.com