KTT G20, Hutama Karya Gaet Investor Turki Bantu Bangun Proyek JTTS

Rangkaian pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan dalam penyelenggaraan G20 dan B20 di Bali mulai membuahkan hasil nyata.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Indonesia dan Turki sepakat melakukan penandatanganan sejumlah kesepakatan kerja sama bilateral di bidang bisnis dan investasi.

Selain sejumlah kesepakatan bilateral strategis antar pemerintah, Indonesia dan Turki juga menjalin kesepakatan bisnis antar dunia usaha. Salah satunya adalah kesepakatan kerja sama di bidang infrastruktur jalan tol.

Pada kesepakatan tersebut, Perusahaan kontraktor asal Turki bernama ERG Insaat menjalin kerja sama dengan PT Hutama Karya (Persero) dalam salah satu proyek lanjutan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang sebelumnya dilakukan oleh Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro dan Wakil Presiden Dewan Direksi ERG Insaat Ticaret ve Sanayi Mustafa Sani Erbilgin pada Senin, 14 November 2022.

Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu di Bali.

Dalam kerja sama tersebut, ERG Insaat berencana akan membantu Hutama Karya dalam hal pengembangan, konstruksi, dan pembiayaan ruas tol JTTS sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo berharap kerja sama ini memberikan dampak positif terhadap kelanjutan pengusahaan JTTS.

Meskipun begitu, Hutama Karya ke depannya akan tetap membuka peluang untuk kerja sama dengan investor global lainnya. Upaya ini tentunya dilakukan melalui koordinasi kepada pemerintah dan stakeholder terkait sesuai dengan ketetapan yang ada.

Kerja sama dengan investor ini bertujuan untuk mengembangkan skema-skema pendanaan baru dan kreatif untuk mendukung proyek pengusahaan JTTS.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra Satmawidjaja menjelaskan alasan Turki menjadi negara mitra pada proyek ini dikarenakan Turki memiliki pengalaman dan penguasaan teknologi yang baik dalam pembangunan jalan tol.

Oleh karena itu, kerja sama indonesia dengan turki untuk terus melanjutkan pembangunan Tol Trans-Sumatra dinilai merupakan keputusan yang tepat.

Endra menyebut pihaknya berharap MoU (Memorandum of Understanding/ Nota Kesepahaman) ini tidak berhenti sampai disini, tetapi dapat menghasilkan output dan dampak yang nyata bagi Indonesia.

Sebagai informasi, Hutama Karya telah membangun ruas JTTS tahap I sepanjang 1.064 kilometer (km) dengan ruas operasional 549 km dan ruas konstruksi 515 km.

Di Tahun 2022 ini, Hutama Karya menargetkan penambahan ruas JTTS sepanjang ekuivalen 77,26 km. Di antaranya ruas Kisaran-Indrapura sepanjang 11,11 km, Pekanbaru-Bangkinang 4,95 km, Bangkinang-Pangkalan sepanjang 4,19 km, Binjai-Langsa (Seksi 1,5 dan 6) sepanjang 0,35 km, Simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 21,12 km, dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 10 km.