KA CEPAT: Kemenhub-BPPT Revitalisasi Jaluar Lintas Jakarta-Surabaya

01/11/2016

Tidak berkategori

JAKARTA – Kementerian Perhubungan menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi membuat studi kelayakan revitalisasi jalur utara Pulau Jawa lintas Jakarta-Surabaya guna mempercepat kecepatan kereta di jalur tersebut.
 
Kereta cepat China - Ilustrasi/china.org.cn
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi memiliki laboratorium, tenaga ahli, dan pengalaman guna melakukan kajian agar kecepatan kereta Jakarta-Surabaya bisa meningkat.

“Kira-kira apa saja yang harus kita lakukan. Kita minta semacam FS [Feasibility Study] dari BPPT,” kata Budi, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Dia menambahkan pihaknya berharap studi kelayakan dapat selesai dalam waktu enam bulan. Dengan begitu, kereta dengan kecepatan hingga 150 kilometer per jam tersebut dapat beroperasi pada 2019.

Sebelum melakukan studi kelayakan, dia mengungkapkan pihaknya bersama BPPT akan melakukan prastudi dalam waktu dekat.

Hasil studi kelayakan revitalisasi jalur utara Pulau Utara lintas Jakarta-Surabaya tersebut, ucapnya, akan diberikan kepada investor. Terkait dengan siapa yang akan menjadi investor, Budi mengatakan masih belum mengetahuinya.

Dia mengungkapkan negara-negara seperti Jepang, China, Rusia, dan Prancis dapat menjadi investor untuk merevitalisasi jalur tersebut. Menurutnya, negara-negara tersebut tertarik menanamkan modalnya guna merevitalisasi jalur KA Jakarta-Surabaya.

Mengenai besaran anggaran yang dialokasikan untuk melakukan studi kelayakan revitalisasi tersebut, Budi mengungkapkan, dirinya masih belum mengetahuinya karena masih harus melakukan penghitungan.

Penumpang kereta Jakarta-Surabaya, dia mengatakan, akan bertambah banyak jika kereta yang beroperasi memiliki kepastian dan kecepatan yang lebih tinggi.

Masyarakat, paparnya, akan menjadikan kereta Jakarta-Surabaya menjadi sarana utama jika waktu tempuh sudah semakin pendek, yakni enam jam perjalanan.

“Kalau sekarang, katakan 9-12 jam, [masyarakat] belum convinience untuk dijadikan sarana utama. Kalau nanti 6 jam, pasti itu meningkat kebutuhannya,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan pihaknya mengusahakan tidak akan banyak melakukan pergantian terkait dengan revitalisasi jalur tersebut. Oleh karena itu, paparnya, revitalisasi tersebut tidak akan membutuhkan waktu lama.

Guna meningkatkan kecepatan kereta hingga 150 kilometer per jam, dia mengungkapkan bantalan jalur KA lintas Jakarta-Surabaya perlu diperkuat.

Kemudian perlintasan sebidang yang berada di sepanjang lintasan, dia mengatakan, juga perlu dihilangkan. Adapun terkait dengan kereta yang akan digunakan, ungkapnya, kemungkinan menggunakan kereta rel listrik.

Terkait dengan kondisi listrik untuk mempercepat kecepatan kereta di lintas tersebut, dia meyakini, pasokan listrik di Pulau Jawa mencukupinya. “Kalau di Jawa tidak masalah. Tapi nanti dilihat, kan masih akan dilakukan studi,” katanya.