GAPENSI Dorong Pemerintah Proteksi Industri Manufaktur Material Konstruksi Nasional

Jakarta – Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Indonesia tengah berbenah dalam pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, berbagai pembangunan yang mendukung daya saing Indonesia di dunia terus dikerjakan tidak terkecuali di daerah-daerah terpencil. Namun, masifnya pembangunan infrastruktur nasional, belum diikuti dengan tumbuh kembangnya industri pendukung, seperti: industri manufaktur maupun material untuk keperluan konstruksi.

Hal ini menjadi catatan penting yang perlu dievaluasi oleh pemerintah maupun stakeholder terkait, seperti diungkapkan Sekretaris Jenderal Gapensi, Andi Rukman. Ia menyatakan hal ini menjadi sinyal bagi pemerintah untuk dapat menerapkan langkah taktis. Akan tetapi, tentu dalam penerapannya, hal tersebut tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah saja, tetapi diperlukan kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan yang sesuai dengan kapasitas masing-masing.

“Untuk rantai pasok kebutuhan konstruksi sebenarnya kita mampu, tidak mesti semuanya harus barang impor. Nah, isu ini sebenarnya yang ingin kita munculkan supaya pemerintah memberikan perlindungan, memberikan proteksi, supaya industri manufaktur kita dapat terlaksana dengan baik,” kata Andi Rukman dalam Press Conference di Graha GAPENSI Rabu (22/1).

Karena hal tersebut, Andi Rukman menjelaskan saat ini Gapensi (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) sebagai asosiasi kontraktor tertua dan terbesar di Indonesia telah berinisiatif untuk mengumpulkan potensi industri konstruksi nasional dengan menggandeng asosiasi-asosiasi industri konstruksi nasional lainnya, seperti: ARI (Aliansi Rebar Indonesia), ApjebiI (Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia), Apbindo  (Asosiasi Pabrikan Baja Indonesia), ARFI (Asosiasi Roll Former Indonesia), ASI (Asosiasi Semen Indonesia), AP3I (Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia), Hinabi (Himpunan Industri Alat Berat Indonesia), API (Asosiasi Pengembang Indonesia), Asaki (Asosiasi Aneka Keramik Indonesia), Aspabi (Asosiasi Pengembang Aspal Buton Indonesia) dan beberapa asosiasi lainnya. Untuk saling mendukung dan kompak dalam membuat komitmen penguatan sektor infrastruktur di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Gapensi, Iskandar Z. Hartawi menyampaikan Gapensi dalam usia ke 61 tahun ini akan selalu berkomitmen mendukung program-program pembangunan nasional sektor konstruksi dan infrastruktur yang terus dicanangkan dalam program pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Iskandar berharap kepada seluruh stakeholder pemangku kepentingan yang khususnya di bidang industri konstruksi nasional untuk dapat bersinergi memperkuat industri konstruksi dan infrastruktur yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, dalam pencapaian usianya yang saat ini telah berusia 61 tahun, Gapensi akan mengadakan rangkaian acara dan salah satunya adalah Seminar Nasional dengan tema “Membangun Indonesia Dengan Rantai Pasok Sektor Konstruksi”. 

“Dalam rangkaian acara ini, sebelumnya kita telah mengadakan Gapensi Goes to Campus di tujuh kampus di tujuh provinsi pada akhir tahun 2019 kemarin. Kemudian nanti akan ada Gala Dinner pada 28 Januari 2020, dan dilanjutkan dengan Rapimnas Gapensi serta Seminar Nasional pada 29-30 Januari 2020 nanti,” kata Iskandar dalam Press Conference di Graha Gapensi, Rabu (22/1)

Dalam Acara ini, Iskandar berharap seluruh stakeholder industri konstruksi nasional dapat bertemu serta bertukar pikiran dan juga membuat komitmen untuk bersinergi memperkuat industri konstruksi nasional. Selain itu, Gapensi akan mengadakan Pameran Nasional dengan mengangkat tema “Rantai Pasok Material dan Peralatan Konstruksi Mendukung Pembangunan Nasional” yang ditujukan untuk perusahaan-perusahaan penyedia teknologi dan material yang juga menjadi pelaku industri konstruksi nasional.

“Dengan demikian, kita sekaligus akan secara langsung mengetahui kesiapan industri konstruksi nasional dalam dukungannya kepada pembangunan nasional. Pameran Gapensi Expo 2020 ini diharapkan dapat sebagai etalase peta potensi kekuatan sektor industri di dalam dukungannya untuk pembangunan nasional,” jelas Iskandar

Iskandar juga berharap dengan hadirnya acara ini dapat memberikan pesan kuat kepada pembuat kebijakan dan semua pihak terkait agar semakin memperkuat serta menumbuhkembangkan industri konstruksi nasional.

Sumber: sispro.co.id