Angkasa Pura II Resmi Jadi Operator Bandara Kertajati di Jawa Barat

Jakarta – Angkasa Pura II menyiapkan dana segar sebesar Rp 1,4 triliun untuk pengembangan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Hal ini menyusul kesepakatan yang menjadikan Angkasa Pura II menjadi operator resmi pengelola jasa kebandarudaraan di Bandara Internasional Kertajati.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa pengelolaan tersebut melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Penyelenggaran Jasa Kebandarudaraan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) bersama dengan Pemerintah provinsi Jawa Barat.

“Intinya secara keseluruhan operasional Bandara Internasional Jawa Barat ini akan dilaksanakan oleh AP II dan kami yakin kehadiran kami dapat berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah setempat,” kata Awaluddin.

Hak pengelolaan Bandara Kertajati ini tertuang dalam naskah perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat, Direktur Utama PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat serta Direktur Utama PT AP II.

Jangka waktu kerja sama operasi ini akan terjalin dan berlaku selama 17 tahun di mana PT Angkasa Pura II (Persero) akan mengelola operasional bandara ini hingga tahun 2035 dengan kepemilikan saham korporasi antara 25% - 49%.

Setelah penandatangan PKS tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) membentuk tim kesiapan operasi dan transfer bandara (Orat) bersamaan dengan PT BIJB dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

“Nantinya Tim ORAT akan bertugas untuk mengatur persiapan pra-operasi bandara guna memastikan kesiapan operasional bandara, termasuk melakukan inventarisasi aset dan due diligence yang diperlukan,” jelas Awaluddin.

Beberapa hal yang menjadi fokus dari PT Angkasa Pura II (Persero) yaitu percepatan penyelesaian konstruksi proyek, percepatan operasi bandara untuk mendukung Penerbangan Angkutan Haji pada Juni 2018 nanti dan juga penambahan panjang landasan pacu dari 2.500 meter x 60 meter menjadi 3.000 meter x 60 meter.

Penambahan panjang landasan pacu ini membutuhkan dana sebesar Rp 350 miliar yang dialokasikan dari total dana Rp 1,4 triliun yang dikucurkan PT AP II untuk Bandara Internasional Jawa Barat ini.

Sumber: tribunnews.com