Ahli Bangun Jalan se-Asia Australia Bertemu di Bali Bulan Ini

07/03/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi internasional ke-15 Road Engineering Association of Asia and Australia (REAAA) atau pertemuan ahli konstruksi jalan dan jembatan se-Asia dan Australia. Pertemuan ini akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center pada 20-24 Maret 2017 dan dihadiri 245 peserta perwakilan perusahaan konstruksi dari berbagai negara seperti Malaysia, Jepang, Australia, Korea, Filipina, New Zealand, Thailand dan Singapura serta 460 peserta dari Indonesia.

"Acara ini diselenggarakan secara periodik dan sekarang ini yang ke 15 dilakukan bergantian di berbagai negara, dan sekarang Indonesia dapat giliran jadi tuan rumah," ujar President REAAA, Hermanto Dardak dalam jumpa pers di Kantor Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia, Jakarta, Selasa (7/3/2017).

REAAA adalah organisasi asosiasi ahli konstruksi jalan dari berbagai negara. Mengambil tema roads for better living, konferensi ini akan menekankan bagaimana jalan-jalan yang sudah dibangun saat ini memiliki fungsi yang optimal, selain sebagai jalur logistik tapi juga meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

"Jadi akan ditekankan dari berbagai pengalaman yang dilakukan di berbagai negara, fungsi jalan sebagai jalur logistik, pembangunan ekonomi, baik wilayah maupun pedesaan juga tentunya kualitas kehiudpan masyarakat karena akses dari jalan tadi," terang Dardak.

Selain itu, dalam forum ini, perwakilan dari negara-negara yang hadir juga akan berbagi pengalaman dalam membangun jalan di negaranya, mulai dari bagaimana membangun jalan dengan pemanfaatan teknologi, pembangunan jalan yang ramah lingkungan (green construction), pendanaan pembangunan jalan, hingga forum bisnis.

"Contoh, kita punya jembatan Suramadu. Kita pasang sensor-sensor di sana. Kalau ada kelebihan beban, kita bisa langsung tahu. Kalau ada kelebihan angin, bisa kita tahu sepeda motor tidak bisa lewat sana. Sehingga kita bisa preventif," tutur Hermanto.

Ia berharap, konferensi internasional ini dapat dimanfaatkan oleh para ahli dan pembangunan jalan di Indonesia, sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Jadi pertemuan ini nantinya Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang akan membuka menyampaikan keynote mengenai bagaimana pembangunan di Indonesia. Setelah itu ada pembicara dari berbagai negara yang sudah kita pilih sesuai teknologinya, best practice-nya dan lain-lain. Jadi forum ini adalah katalisator untuk kita bertukar pengalaman dan teknologi dalam membangun jaringan jalan dan jembatan tadi," pungkasnya. (hns/hns)