Wakita Toll Road Perbanyak Proyek

20/07/2017

Tidak berkategori

Jakarta - PT Wakita Toll Road berencana menambah proyek jalan tol baru dengan memprakarsai sejumlah ruas di pulau Jawa dalam jangka waktu panjang.

Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan, usulan ruas tol tersebut telah disampaikan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Namun, pihaknya masih harus melengkapi dokumen studi kelayakan kepada pemerintah.

"Kami usulkan yang agak pendek-pendek saja, di Pulau Jawa dulu," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/7).

Dia menyatakan, saat ini pihaknya masih fokus mengikuti tender proyek jalan tol yang diadakan pemerintah seperti ruas Probolinggo-Banyuwangi dan Semarang-Demak. Pasalnya, pembuatan studi kelayakan untuk ruas prakarsa membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Dia menambahkan, Sumber Pendanaan untuk ruas-ruas tol baru tersebut rencananya dipenuho melalui hasil divestasi saham ruas-ruas tol yang tengah dibangun perseman.

Saat ini, pihaknya juga tengah melakukkan divestasi saham di tubuh Waskita Toll Road maupun di ruas-ruas tol yang dikelola perseroan dalam berbagai paket, mulai dari Trans-Jawa, tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, hingga tol Kayu Agung-Palembang-Betung dengan target perolehan dana mencapai Rp7 triliun.

"Yang berminat banyak, makanya kami lakukan bidding pada 15 Agustus ini," ujar Herdi.

Berdasarkan data BPJT, hingga kini pemerintah telah menerima usulan 26 ruas tol baru atau prakarsa dari berbagai badan usaha.

Ruas tol yang diusulkan oleh Waskita Toll Toad banyak berada di Jawa Timur, di antaranya Mojokerto-Mojosari-Gempol, Malang-Kepanjen, Singosari-Batu, serta di luar Jatim seperti Bawen-Jogja, dan satu ruas tol di Sulawesi yaitu Makasar-Maros.

Dari 26 ruas tol prakarsa baru, baru ruas tol Jakarta-Cikampek II Selatan yang telah memiliki izin prinsip prakarsa dan tengah dilelang.

Adapun, ruas lainnya masih dalam proses melengkapi kajian untuk dapat memperoleh izin prinsip dari mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Selain Waskta Toll Road, PT Jasa Marga tercatat sebagai perusahaan yang banyak mengajukan usulan pembangunan jalan tol atau proyek prakarsa.

Perusahaan lainnya adalah PT Jasa Sarana, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.

AKSES PATIMBAN
Sementara itu, kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna menyatakan, pihaknya tengah memfasilitasi rencana pembangunan salah satu tol prakarsa, yaitu tol akses Pelabuhan Patimban di Jawa Barat yang diusulkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan PT Jasa Sarana untuk memperoleh fasilitas pendanaan dari Jepang.

Menurutnya, hal tersebut turut dibahas dalam lawatan Mentri PUPR Basoeki Hadimoeljono bersama sejumlah direksi BUMN karya antara lain Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk. Desi Arryani dan Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putera ke Negeri Sakura tersebut pada pekan lalu.

"Tol akses ke Patimban kelayakannya tidak terlalu baik. Rencananya ada pembiayaan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) langsung ke badan usaha. Jadi pemerintah tidak perlu pinjam, (Japan Bank for International Cooperation) juga bisa membantu pembiayaannya," ujarnya.

Meski demikian, dia menyatakan, proyek jalan tol sepanjang 48 kilometer tersebut akan tetap dilelang sesuai dengan prosedur.

Pemerintah, kata Herry, hanya memfasilitasi pembiayaan bagi badan usaha untuk mendapatkan bunga pinjaman yang lebih rendah sehingga pemerintah tak perlu lagi memberikan dukungan konstruksi.

Dia mengemukakan, persiapan lelang untuk jalan tol prakarsa tersebut mulai disiapkan sejak tahun ini.

Kepala BPJT berharap supaya penyediaan lahan tol yang menjadi akses Pelabuhan Patimban yang termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional dapat difasilitasi oleh Lembaga Manajemen Aset Negara.