Strategi Pelindo II Percepat Bongkar Muat di Tanjung Priok

Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC kemarin baru saja melakukan uji coba menerapkan strategi baru untuk mempercepat waktu bongkar muat barang dengan sistem penggunaan buffer area (kantong parkir truk kontainer) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Direktur Operasional dan Sistem Informasi IPC, Prasetyadi menyampaikan, penggunaan buffer area akan membantu sistem kelancaran arus barang dan kendaraan di dalam area Pelabuhan Tanjung Priok, hal ini di dukung dengan daya tampung hingga 1.100 truk.

“Kami terus berbenah untuk memperlancar kegiatan bongkar muat di Pelabuhan. Salah satunya dengan melakukan penataan lahan parkir, termasuk memanfaatkan kantong parkir kendaraan kontainer, yang lokasinya berada di bekas lahan pabrik Pacific Paint, Jalan R.E. Martadinata, Jakarta Utara,” jelas Prasetyadi.

Dengan luas sekitar 2 hektar, lahan yang dapat menampung 1.100 truk kontainer ini juga dilengkapi dengan fasilitas informasi yang digunakan untuk pengemudi truk memonitor area bongkar muat barang di terminal yang akan dituju.

“Kita sedang memasuki era baru pelabuhan, dimana semuanya serba digital dan realtime. Pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk pengemudi truk bisa memantau aktivitas bongkar muat melalui layar monitor yang tersedia, sehingga operasional di Pelabuhan Tanjung Priok lebih tertata, lebih cepat dan lebih mudah.” Jelas Prasetyadi

Sementara itu, General Manager IPC Cabang Tanjung Priok, Mulyadi menyampaikan bahwa setiap truk yang masuk ke buffer area harus menggunakan kartu akses masuk atau kartu uang elektronik yang juga dapat digunakan dalam transaksi di pintu tol maupun pembayaran lainnya.

“Kami menerapkan Gate Pass System (akses masuk otomatis area pelabuhan) di seluruh pos pintu masuk pelabuhan. Penerapan Gate Pass System ini merupakan bagian dari digitalisasi layanan di Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Mulyadi

Selain itu, terdapat juga Sistem Informasi Kendaraan atau Vehicle Information System (VIS) di setiap gate ditunjukan untuk mengidentifikasi kendaraan yang masuk. Serta juga dilakukan pemasangan alat Sensor Sinar Optik atau Optical Beam Sensor (OBS) yang berfungsi untuk mengidentifikasi jenis kendaraan dengan akurasi mencapai 99,99%.

Dengan dipasangkan nya beberapa alat tersebut akan meningkatkan pelayanan mesin reader dalam menghindari tertabraknya palang pintu, dan untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan di gate masuk juga disiapkan Mobile Reader disetiap jalur dalam mengantisipasi kepadatan.