Menteri Basuki Kembali Prioritaskan Percepatan Pembangunan Jalan Tol

29/06/2020

Jalan Tol

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali mengungkapkan akan memaksimalkan percepatan pembangunan jalan tol untuk dapat menjadi salah satu prioritas program dalam 2 tahun mendatang. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, yang menyatakan percepatan pembangunan jalan tol menjadi salah satu dari total lima program prioritas pada tahun 2020-2021.

Kelima program tersebut meliputi, Penataan Lima Kawasan Strategis Pariwisata, Percepatan Pembangunan Jalan Tol, Padat Karya Tunai, Pengembangan Kawasan Food Estate, dan juga Pengembangan Sumber Daya Manusia.

"Untuk percepatan pembangunan jalan tol Trans Jawa, total panjang 1.220 kilometer, sekarang sudah sampai ke Pasuruan-Probolinggo, tinggal Probolinggo-Banyuwangi 173 kilometer, mudah-mudahan akan segera kami mulai,"jelas Menteri Basuki

Selain rute Trans Jawa, percepatan pembangunan ruas tol juga mencakup ruas di Trans Sumatera sepanjang 2.974 km. Menteri Basuki menjelaskan sampai dengan saat ini Tol Trans Sumatera telah dioperasikan sepanjang 700 km dan akan bertambah dalam waktu dekat dengan rencana dioperasikannya ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km dan juga ruas tol Banda Aceh-Sigli pada akhir Juni ini.

Selain itu, Menteri Basuki juga menyampaikan saat ini Kementerian PUPR sedang mencari cara pembiayaan yang lebih efisien untuk dapat menyelesaikan pengoperasian tol di Trans Sumatera secara keseluruhan pada 2024.

"Kita sedang mencari pembiayaan yang lebih efisien untuk bisa menyambungkan tol-tol Trans Sumatra ini pada 2024, mudah-mudahan bisa kita lakukan karena hanya dengan itu menurut kami, bisa menaikkan daya saing kita” jelas Menteri Basuki

Dalam program percepatan pembangunan jalan tol ini, akan mencakup 12 ruas tol yang siap lelang pada 2020 ini. Dengan tiga diantaranya saat ini sedang masuk proses lelang investasi yakni pada ruas tol Solo-Yogyakarta-NYIA (Kulonprogo) sepanjang 93,2 km dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp 28,58 triliun.

Kemudian ruas tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 76,4 km yang saat ini masuk proses lelang dengan aandwidzing pada tanggal 17 Juni 2020 lalu diperkirakan akan memiliki nilai Investasi sebesar Rp 17,38 triliun. Serta ruas tol Balikpapan-Panajem Paser Utara dengan total panjang 7,9 km dan diperkirakan memakan biaya investasi sebesar Rp 15,53 triliun.

Serta untuk kesembilan ruas tol lainnya saat ini statusnya telah masuk proses evaluasi teknis oleh Dirjen Bina Marga (DJBM) serta masuk dalam evaluasi finansial oleh Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI).

Kesembilan ruas tol tersebut meliputi ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dengan rencana panjang mencapai 206,6 km dengan nilai investasi mencapai Rp 57,59 triliun, kemudian ruas Kamal-Teluk Naga-Rajeg sepanjang 39,2 km dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp 18,51 triliun.

Lalu ada ruas Akses Patimban yang menjadi penghubung dengan pelabuhan Patimban sepanjang 37,7 km dengan nilai investasi mencapai Rp 6,36 triliun, dilanjut dengan ruas Bogor-Serpong (via Parung), dengan panjang 31,2 km dengan nilai investasi Rp 8,95 triliun.

Selanjutnya ruas Sentul Selatan-Karawang Barat dengan panjang 61,5 km dan nilai investasi mencapai Rp 15,20 triliun, lalu ruas Semanan-Balaraja dengan panjang 32,4 km dengan investasi mencapai Rp 15,53 triliun, lalu Harbour Toll Road Semarang sepanjang 21 km dengan nilai investasi mencapai Rp 12,05 triliun, dilanjut dengan ruas Cikunir-Karawaci sepanjang 40 km serta ruas Cikunir-Ulujami sepanjang 21,5 km dengan masing-masing memiliki investasi senilai Rp 26,15 triliun dan juga Rp 20,05 triliun.

Sumber: sispro.co.id