Menteri Basuki dan Kunjungan Kerjanya di Malam Hari

16/11/2017

Agenda PUPR

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono memang kerap meninjau beberapa lokasi meskipun bukan hari kerja. Basuki beberapa kali terlihat mengadakan kunjungan kerja pada hari libur. Bahkan, Selasa (14/11/2017) Basuki melakukan kunjungan kerja ke tiga proyek pembangunan sekaligus di malam hari.

Tiga provinsi yang ia kunjungi berada di Provinsi Sulawesi Utara yaitu Tol Manado-Bitung, Bandungan Lolak dan diakhiri di Bendungan Kuwil yang jaraknya cukup jauh.

Menteri Basuki tiba di Bendungan Kuwil pukul 22.20 WITA. Selama 45 menit, ia meninjau lokasi sekaligus melihat progres pengerjaan dua terowongan yang merupakan saluran pengelak untuk mengalihkan aliran sungai Tondano. Saluran pengelak itu terdiri dari terowongan inlet sepanjang 520 meter dan outlet sepanjang 550 meter. Kedua terowongan itu ditargetkan selesai pada bulan Februari 2018 dengan 100 hari masa kerja, siang dan malam.

“Pembangunannya dikerjakan siang dan malam untuk mengejar ketertinggalan akibat kendala pembebasan lahan agar penyelesaiannya bisa kembali sesuai rencana," kata Menteri Basuki.

Bendungan Kuwil memiliki kapasitas pembangkit istrik tenaga air (PLTA) sebesar 1,2 Mega Watt dengan debit 4,50 m3/detik.

Warga Minahasa dan sekitarnya sangat menyambut baik pembangunan bendungan itu. Bendungan Kuwil yang memiliki daya tampung mencapai 23,37 juta meter kubik diharapkan bisa mengurangi banjir sekitar 282,18 meter kubik per detik yang sering terjadi di Kota Manado dan sekitarnya.

Selain mencegah banjir dan menjadi tempat pariwisata, bendungan itu juga diyakini bisa menyediakan kebutuhan air baku bagi warga Manado, Keacamatan Kalawat, Kota Bitung dan KEK Bitung.

Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan dikerjakan oleh PT WIKA-DMT, KSO dan PT Nindya Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,41 triliun dengan biaya pengadaan lahan sebesar Rp 232 miliar. Sejauh ini, pembebasan lahan sudah mencapai 50% atau sekitar 170 hektar. 176 hektar lainnya masih dalam proses pembebasan oleh badan bendungan dan daerah genangan.

Awalnya, bendungan ini ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2020. Tetapi kemudian Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara mempercepat target penyelesaian, mengingat proses pembebasan lahan juga berjalan lebih cepat dari perhitungan awal. Pembangunan saat ini sudah berjalan sejauh 12,26%.

“Balai Wilayah Sungai, kontraktor dan konsultan harus bisa menjadi satu tim, bekerjasama dengan baik untuk mengerjakan proyek bendungan untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya,” kata Menteri Basuki.

Percepatan pembangunan sebagai bentuk komitmen Kementerian PUPR sejalan dengan Nawa Cita Presiden Jokowi yang mengamanatkan pemerintahan harus selalu hadir di tengah masyarakat untuk mewujudkan kemandirian ekonimi dengan cara menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Selain itu, percepatan pembangunan ini juga untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang merata di seluruh Indonesia.

Lagi, Menteri Basuki juga menambahkan agar momentum pembangunan 33 bendungan secara serentak ini hendaknya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para insinyur muda. Para Engineer muda juga dihimbau memanfaatkan untuk menimba ilmu dan pengalaman untuk menciptakan kompetensi ahli bendungan yang sangat dibutuhkan di Indonesia.

Sumber: pu.go.id