Jawa Barat Bakal Punya 7 Bendungan Baru Tahun Depan

Pemerintah secara masif masih terus membangun dan menyelesaikan proyek infrastruktur bendungan di seluruh wilayah Indonesia hingga penghujung tahun ini.

Salah satunya adalah pembangunan bendungan di wilayah Provinsi Jawa barat yang kabarnya akan memiliki sebanyak 7 bendungan baru pada tahun 2023 mendatang.

Belum lama ini, Pemerintah telah meresmikan bendungan Sadawarna yang terletak di antara Kabupaten Subang, Sumedang, dan Indramayu pada Selasa, 27 Desember 2022 lalu.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko mengungkapkan bahwa Bendungan Sadawarna merupakan bendungan baru kelima di Provinsi Jawa Barat yang terhitung dari tahun 2014 lalu hingga saat ini.

Jauh sebelum adanya Bendungan Sadawarna, terdapat beberapa bendungan di Jawa Barat yang telah rampung dan diresmikan lebih dulu diantaranya adalah :

- Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang

Bendungan Jatigede memiliki kapasitas daya tampung sebesar 979,5 juta m3 dengan luas genangan mencapai 3.100 hektare yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Jatigede. Hal ini menjadikannya sebagai bendungan terbesar kedua di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur.

Bendungan ini tak hanya berfungsi sebagai sarana irigasi untuk mengairi 90.000 hektar lahan sawah yang berada di Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. Namun juga berfungsi sebagai penyedia air baku sebesar 3.500 liter/detik, pengendalian banjir di Indramayu dan Cirebon seluas 14.000 hektar serta Sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 110 megawatt (MW).

Bendungan ini telah beroperasi dan diresmikan pada tahun 2015 lalu dengan menelan anggaran sebesar Rp4,6 triliun.

Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

Bendungan Kuningan memiliki kapasitas daya tampung sebesar 25,9 juta m3 dengan area genangan seluas 221,59 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk menyuplai air irigasi secara kontinu untuk seluas 3.000 hektare areal sawah masyarakat yang berada di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon di Jawa Barat serta Kabupaten Brebes di Jawa Tengah.

Selain sebagai irigasi, Bendungan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mereduksi debit banjir sebesar 213 meter kubik per detik, penyedia air baku 0,30 meter kubik per detik, serta berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 0,5 MW.

Bendungan ini telah diresmikan pada tahun 2021 lalu dengan menelan biaya sebesar Rp491 miliar.

 

 

Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Bendungan Ciawi memiliki kapasitas daya tampung sebesar 6,05 juta m3 dengan area genangan seluas 39,40 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 m3 per detik.

Dengan manfaatnya tersebut, bendungan ini diharapkan mampu mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.

Bendungan ini telah diresmikan pada 23 Desember 2022 lalu dengan menelan anggaran mencapai Rp1,3 triliun.

Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Bendungan Sukamahi memiliki kapasitas daya tampung sebesar 1,68 juta m3 dengan area genangan seluas 5,23 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk mereduksi banjir sebesar 15,47 m3 per detik.

Bendungan ini telah diresmikan bersamaan dengan bendungan Ciawi pada 23 Desember 2022 lalu dengan menelan anggaran mencapai Rp673 miliar.

Setelah ke-4 bendungan yang telah lebih dulu rampung dan diresmikan tersebut, terdapat dua bendungan lagi yang ditargetkan rampung tahun depan. Dua bendungan tersebut yaitu Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang dan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis.

Jarot melaporkan progres terkini pembangunan Bendungan Cipanas telah mencapai 97,37 persen. Bendungan ini ditargetkan rampung tahun depan dengan nilai konstruksi sebesar Rp1,9 triliun.

Selain itu, terdapat juga Bendungan Leuwikeris yang dilaporkan telah mencapai progress konstruksi sebesar 75,91% per Desember 2022. Bendungan yang juga ditargetkan rampung tahun depan ini menelan biaya konstruksi mencapai Rp3,6 triliun.

Sekilasi informasi, Bendungan merupakan salah satu bangunan infrastruktur bidang sumber daya air yang penting dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

Pasalnya, infrastruktur ini tak hanya berfungsi sebagai tempat penampung air. Namun bendungan ini juga memiliki fungsi beragam, mulai dari pencegah dan pengendali banjir, pemenuhan air baku, suplai irigasi pertanian, hingga menjadi tempat konservasi air dan wisata.