Diresmikan Presiden, Bendungan Beringin Sila Siap Tingkatkan Produktivitas Petani di NTB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bendungan Beringin Sila yang berada di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari ini tepatnya Kamis, 29 Desember 2022.

"Dengan mengucap bismillahirahmanirahim pada pagi hari ini saya resmikan Bendungan Beringin Sila Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB," kata Jokowi dalam acara peresmian Bendungan Beringin Sila yang disiarkan secara virtual melalui kanal youtube Sekretariat Presiden pada Kamis, 29 Desember 2022.

Sumber : Kementerian PUPR

Dibangun sejak Januari 2019, Bendungan ini merupakan bendungan ke-35 yang diresmikan sejak proyek pembangunan bendungan di Tanah Air dimulai pada 8 tahun lalu.

Selain itu, bendungan ini juga menjadi salah satu dari 6 bendungan di NTB yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dari keenam bendungan tersebut, Bendungan Beringin Sila merupakan Bendungan keempat yang diresmikan di NTB.

Adapun tiga bendungan lainnya yang telah diresmikan lebih dulu yakni Bendungan Tanju pada tahun 2018, Bendungan Mila pada tahun 2019 dan Bendungan Bintang Bano pada tahun 2022.

Kemudian dua bendungan lainnya yang ditargetkan rampung pada tahun depan yakni Bendungan Meninting dan Bendungan Tiu Suntuk.

Pembangunan Bendungan Beringin Sila bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku di wilayah Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa.

Bendungan berkapasitas daya tampung sebesar 27,46 juta meter kubik dan luas genangan 126 hektare ini dibangun dengan biaya mencapai Rp1,721 miliar.

Adapun konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 meter, panjang 787,58 meter, dan lebar puncak 12 meter.

Dengan kapasitas tampung dan luas genangan air yang dimiliki, bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk mengairi lahan sawah seluas 3.500 hektare dan menghasilkan air Baku sebesar 76 liter per detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.

Pembangunan bendungan terbagi dalam dua paket pekerjaan yakni paket pertama dilaksanakan oleh PT Abipraya Mina (KSO) dan paket kedua dilaksanakan oleh PT Nindya Lestari (KSO).

Kehadiran bendungan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, mereduksi banjir sebesar 90,37 m3 per detik serta berpotensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap dan tempat konservasi.

Presiden Jokowi berharap keberadaan bendungan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian Nusa Tenggara Barat, khususnya di Kabupaten Sumbawa yang mulanya hanya sekali panen bisa menjadi dua hingga tiga kali panen serta untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan.