Investor Asal China Minati Investasi Tol di Indonesia

11/11/2019

Jalan Tol

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyampaikan beberapa investor asal negeri China telah menyatakan minatnya dalam berinvestasi pada sektor jalan tol di Indonesia. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Donny Arsal yang juga ikut dalam memberikan paparan lengkap terkait gambaran umum jalan tol yang ada di Indonesia kepada para investor.

"Dia baru mau lihat peluang investasi di Indonesia, salah satunya toll road. Jadi kita kasih gambaran saja,"kata Donny

Namun Donny menjelaskan hingga saat ini masih belum diketahui untuk kerjasama investasi tersebut akan ditujukan pada ruas tol yang telah beroperasi atau akan membangun tol baru. Ia juga menyampaikan terkait dengan pertemuan ini hanyalah berupa pemaparan tahap pengenalan awal, selain itu masih belum dijelaskan juga untuk nama perusahaan asal China yang akan menjadi investor tersebut namun Donny menyampaikan memang terdapat lebih dari 1 investor.

"Ini kan baru paparan awal, ada beberapa (sektor investasi) tadi termasuk toll road, karena baru pengenalan. Masih cari-cari info, jadi gambaran awal lah. Ada beberapa lah tadi yang datang. Jadi kita cuma paparin saja potensi toll road investment. Belum pernah investasi juga di sini, jadi baru pengenalan,"jelas Donny

Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan investor asal China tersebut tidak hanya berminat pada investasi jalan tol, namun juga pada sektor properti dan pariwisata.

"Iya. Mereka mau masuk di investasi properti seperti pariwisata, jalan apa segala macam. (Tol) ya itu juga tadi mereka pengin masuk," kata Menteri Luhut

Selain itu, Menteri Luhut juga menyampaikan investor asal China tersebut tidak menutup kemungkinan untuk diarahkan kepada investasi di Ibu Kota Baru nantinya, yang mana ini berarti dalam konteks investasi pembangunan infrastruktur pendukung Ibu Kota Baru di wilayah Kalimantan Timur.

"Ya kalau iya (di ibu kota baru) kenapa tidak sih kan ndak ada masalah, Dana dia gede sih, banyak, saya nggak tahu. Saya bilang kau bawa berapa miliar dolar lah gitu, saya nggak mau ratus juta dolar" jelas Menteri Luhut