Indonesia Kirim Ratusan Pekerja Konstruksi ke Luar Negeri

Jakarta – Sebanyak 311 pekerja bidang konstruksi dari mulai tukang sampai insinyur kemarin telah diberangkatkan ke beberapa negara di luar negeri untuk menggarap proyek konstruksi. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno juga menyampaikan kebanggaan nya terhadap para pekerja yang nantinya akan bekerja di Aljazair, Nigeria, Taiwan dan Malaysia tersebut.

“Saya bangga bahwa saudara-saudara sekalian mewakili Indonesia untuk bekerja di satu tempat yang tentunya bukan hal yang mudah karena harus tinggalkan keluarga dan harus bekerja dengan baik di sana dan Anda bukan hanya mewakili PT Wika, namun juga bangsa Indonesia. Saya juga berpesan untuk selalu semangat dan tunjukkan lah bahwa kita sebagai bangsa Indonesia adalah bangsa yang hebat di mata dunia,” jelas Menteri Rini

Secara detail, dari total 311 pekerja yang diberangkatkan. Sebanyak 180 pekerja akan menggarap proyek perumahan sosial (social housing) dengan total 5.000 unit bangunan rumah di Aljazair, lalu 25 pekerja akan menangani proyek renovasi Istana Presiden di Nigeria, dan 25 pekerja akan mengerjakan proyek pembangunan jembatan di Taiwan, serta sisanya akan membangun proyek jembatan di Malaysia.

Keseluruhan pekerja tersebut merupakan salah satu bagian dari pekerja Wika yang diberangkatkan untuk bekerja di luar negeri. Saat ini total pekerja PT Wika yang berada di luar negeri sebanyak 1.800 pekerja yang meliputi para tukang (skilled worker), teknisi listrik, teknisi las, hingga insinyur.

Pada kesempatan ini juga, Menteri Rini juga memberikan pesan kepada pekerja yang akan berangkat ke luar negeri untuk mempersiapkan segala sesuatu nya dengan baik dan memberikan yang terbaik serta bekerja pantang menyerah.

“Selalu tunjukan kapasitas saudara-saudara sebagai tenaga kerja professional yang kompetitif. Sekaligus untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan hebat,” kata Menteri Rini

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Tumiyana menyampaikan seiring dengan banyaknya proyek garapan di luar negeri, maka akan semakin banyak juga pekerja Indonesia yang akan dikirim. Sebab untuk beberapa negara justru kekurangan pekerja proyek, salah satunya Taiwan.

“Sumber daya pekerja di Taiwan sudah mulai turun, sehingga pelaku jasa industri konstruksi mulai kurang orang, sehingga kita diundang,” Jelasnya