134 Jembatan Gantung Telah Dibangun Kementrian PUPR di Tahun 2018

23/10/2018

Agenda PUPR

Jakarta – Pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas antar daerah terus di genjot, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sampai Oktober 2018 ini telah mewujudkan salah satu infrastruktur tersebut yakni Jembatan Gantung. Kementerian PUPR sudah berhasil menyelesaikan pembangunan 134 Jembatan Gantung yang menjadi modal dalam melancarkan konektivitas antar desa.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono sendiri menargetkan untuk menambah 50 unit jembatan gantung lagi yang akan rampung pada November nanti serta 84 lainnya akan rampung pada Desember 2018. Jembatan gantung ini sendiri diperuntukan sebagai akses penghubung antar desa sekaligus mendorong perkembangan ekonomi di pedesaan.

“Anggaran untuk pembangunan jembatan-jembatan gantung tersebut adalah Rp 770,5 miliar, untuk pembangunan jembatan gantung ini sangat dibutuhkan dan kehadirannya disambut baik oleh masyarakat karena manfaatnya nyata,” jelas Menteri Basuki

Pembangunan dari jembatan gantung ini menggunakan perancangan desain yang matang, mulai dari pemilihan material hingga penerapan teknologi yang berkualitas. Material yang digunakan seperti baja, kabel dan baut juga merupakan produk lokal dalam negeri.

“Dapat dipastikan material yang digunakan dalam pembangunan jembatan gantung merupakan material produksi dalam negeri,” jelas Menteri Basuki

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto menyampaikan bahwa dengan pembangunan jembatan gantung ini juga dapat mempermudah masyarakat dalam beraktivitas antar desa yang terhubung jembatan gantung tersebut.

“Nantinya, warga di suatu desa tidak perlu memutar jalan yang cukup jauh untuk menyebrang ke wilayah yang ingin di tuju. Kita pahami betul kebutuhan masyarakat desa,” kata Sugiyartanto

Selain itu terdapat juga peningkatan kebutuhan pembangunan jembatan gantung sehingga semakin banyak juga stakeholder seperti Kementerian/Lembaga dan LSM untuk turut serta mendukung Kementerian PUPR dalam mewujudkan pembangunan diwilayah terpencil di Indonesia.

“Hal ini juga memberikan kemudahan akses fasilitas umum yang dibutuhkan, seperti akses menuju puskesmas, sekolah, dan tempat ibadah. Kami terus tingkatkan nilai konektivitas, aksesibilitas dan juga mobilitas antar daerah,” jelas Sugiyartanto