Triwulan I 2017, 32 Paket di Denpasar Masuk Lelang

17/04/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Realisasi fisik hingga tiga bulan pertama setiap tahun, dipastikan masih rendah. Kondisi ini tidak terlepas akibat sebagian besar rencana pekerjaan yang akan digarap masih proses lelang.

Data yang diperoleh dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Pemkot Denpasar menunjukan pekerjaan yang masuk proses lelang cukup banyak. Salah satunya, termasuk proyek pembangunan gedung Pasar Badung yang kini telah memasuki masa penawaran.

Kasubag Pembinaan dan Perencanaan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Denpasar I Ketut Suastina,S,Ip., M.Kes., yang ditemui di kantornya mengatakan, hingga Maret 2017 jumlah pekerjaan yang memasuki proses lelang mencapai 32 unit. Terdiri dari kontruksi 9 paket, konsultan 15 paket, dan pengadaan barang 8 paket.

Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah, karena untuk periode satu tahun anggaran masih banyak waktu. “Saya kira lelang-lelang berikutnya masih banyak. Namun, pada awal tahun ini kita sedikit rem, karena konsentrasi untuk proses lelang proyek Pasar Badung. Karena nilainya cukup besar, maka prosesnya lebih panjang,” katanya.

Dikatakan, dari 32 paket pekerjaan yang masuk tersebut, pagu yang dipatok mencapai Rp 300 miliar lebih. Hanya, ketika proses lelang sudang rampung, maka bisa terjadi penurunan realisasi (efisiensi) dari pagu yang ditetapkan.

Dari semua paket yang masuk lelang, pembangunan gedung Pasar Badung yang menjadi tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Denpasar ini, nilai pagunya paling besar. Paket konstruksi ini nilai pagu paketnya mencapai Rp 204.440.181.300. Sedangkan untuk nilai HPS paket dipatok Rp 159.182.085.000. Sumber dana yang digunakan, yakni APBN dan APBD 2017.

Sementara itu, pada 2016 lalu, total paket yang masuk mencapai 173 paket, yang terdiri dari pekerjaan konstruksi 103 paket, pengadaan barang 41 paket, jasa konsultansi 27 paket dan jasa lainnya 2 paket. Adapun jumlah pagu yang dilelangkan adalah sebesar Rp 309.021.033.417. Dengan efisiensi sebesar 18 persen dari pagu atau sebesar Rp 54.299.977.017. (Asmara Putera/balipost)