Target Penyelesaian 2024, Tahun Ini BPJT Kejar 7 Kontrak Konsesi Jalan Tol Trans Sumatera

Jakarta – Pemerintah terus berupaya untuk mengejar target penyelesaian pekerjaan proyek Tol Trans Sumatera hingga akhir 2024, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) saat ini telah menargetkan untuk dapat merampungkan tujuh kontrak konsesi dari ruas tol Trans Sumatera pada tahun ini. Hal tersebut sebagaimana seperti yang disampaikan oleh Kepala BPJT Danang Parikesit.

"Rencananya kami segera menuntaskan perjanjian konsesi tujuh ruas lagi untuk proyek jalan tol Sumatera,”jelas Danang

Beberapa ruas tol yang masuk dalam ketujuh penyelesaian kontrak konsesi jalan tersebut diantaranya ada Tol Betung-Jambi, Tol Jambi-Rengat, Tol Rengat-Pekanbaru, Tol Parapat-Kisaran, Tol Langsa-Lhokseumawe, Tol Lhokseumawe-Sigli. Nantinya dengan ketujuh kontrak ruas tol tersebut dapat merampungkan sekitar 2.000 km jalan tol di Trans Sumatera.

Dalam keterangannya, Danang juga menyampaikan saat ini telah ada 648 km ruas tol Trans Sumatera yang telah beroperasi serta 515 km yang saat ini sedang masuk tahapan konstruksi. Panjang total ruas tol Trans Sumatera sendiri diproyeksikan akan dibangun sepanjang 3.000 km.

“Dari total panjang 3.000 kilometer, ada ruas prioritas sepanjang 2.000 kilometer, dan sekitar 919 kilometer yang merupakan ruas pendukung,” kata Danang

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah melakukan peresmian pada ruas tol Sigli-Banda Aceh Seksi 4 (Indrapuri-Blang Bintang) sepanjang 13,5 km pada Selasa (25/8) kemarin. Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya menyampaikan, hadirnya jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini merupakan wujud pemerataan infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia.

"Ini merupakan tol pertama yang mampu direalisasikan pemerintah di sisi (provinsi) barat Indonesia. Adanya tol ini sangat membantu transportasi, distribusi barang dan logistik, serta mobilisasi masyarakat,"jelas Erick Thohir

Selain itu, Erick juga menjelaskan pembangunan ruas Sigli-Banda Aceh yang menjadi bagian dari Tol Trans Sumatera ini merupakan proyek strategis nasional untuk menghubungkan ujung timur dan barat Sumatera dengan didalamnya melibarkan peran serta BUMN.

"Ini merupakan satu bukti keberpihakan bahwa pertumbuhan ekonomi juga harus terjadi di Sumatera, bukan hanya di Jawa, sehingga dukungan yang diberikan BUMN untuk penyelesaian infrastruktur jalan tol ini sangat maksimal,"tambah Erick

Sumber: sispro.co.id