Tanggap Darurat PUPR Pasca Gempa Lombok

Jakarta – Pasca peristiwa bencana gempa di wilayah Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan tahapan tanggap darurat terhadap perbaikan infrastruktur yang terdampak dari gempa tersebut. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danish H Sumadilaga menyampaikan pihaknya telah melakukan penanganan terkait infrastruktur yang rusak akibat gempa.

Danish menyampaikan untuk saat ini pihaknya akan berfokus pada pengecekan dan perbaikan dari jalan dan juga jembatan, hal ini menjadi darurat utama untuk menjalankan kembali aktivitas masyarakat.

“Pada saat tanggap darurat kami Kementerian PUPR nomer satu adalah kami memastikan infrastruktur PU terutama jalan, jembatan dan sebagiannya itu berfungsi. Waktu itu teridentifikasi ada 12 jembatan yang bergeser atau rusak kami langsung perbaiki. Kemudian ada beberapa titik longsor juga langsung kami perbaiki” kata Danish

Selain itu, Kementerian PUPR juga berupaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk para pengungsi akibat gempa. Hal ini dikarenakan adanya kesulitan mendapat air bersih untuk masyarakat terdampak akibat rusaknya pipa-pipa air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Provinsi NTB.

“Ketiga adalah bahwa memang proses bencana selalu dibutuhkan adalah air. Kemudian air bersih kami membuka namanya sumur air tanah di 50 titik besarannya kurang lebih bervariasi 10 liter sampai 20 liter per detik. Artinya dalam kapasitas 4 ribu liter mengisi tengki dalam 10 menit itu penuh. Itu kami sudah berhasil menghidupkan mesin generator agar air keluar,” jelas Danish

Tersedia juga untuk kebutuhan sanitasi dari korban terdampak gempa di wilayah tersebut yang disiapkan oleh pihak Kementerian PUPR.

“Sanitasi sudah hampir 300 MCK portable dan 200 MCK knockdown kami pasang. Namun, sanitasi ini perlu peningkatan. Ini masih berjalan sampai saat ini, itu tanggap darurat,” tambahnya