Rencana Pembangunan Kota Baru Terus Bergulir, Peran Swasta Dipertanyakan

07/11/2016

Tidak berkategori

Jakarta - Pemaparan dua orang pejabat pusat dalam acara Sosialisasi Kota Baru Tanjung di kantor Bupati Bulungan, Jalan Jelarai, Tanjung Selor, akhir pekan lalu, panen komentar dari hadirin.

Adapun pemaparan tersebut terkait "Konsep Pengembangan Kota Baru Tanjung Selor" oleh Hayu Parasati dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan "Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur Kota Baru Tanjung Selor" oleh Aji Noor Mumammad dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Salah satunya, seputar investasi di Kota Baru Tanjung Selor nantinya. Pasalnya dari dua pemaparan sebutnya, keterlibatan swasta ini tidak disinggung secara gamblang.

Menurutnya, walaupun sudah dibangun infrasruktur yang memadai, jika tidak ada investasi, maka kota juga tidak akan berkembang dengan baik.

Begitu juga dengan Pemda, belum disinggung apa-apa saja yang bisa dilakukan untuk menarik investor tersebut. 

"Pemda istilahnya harus menyiapkan 'karpet merahlah' untuk investasi," kata salah seorang penanya. 

Menanggapi hal ini, Hayu Parasati dari Bappenas mengatakan, peran swasta sebenarnya ada di setiap proses.

Hal ini belajar dari pembentukan kota baru mandiri yakni kota industri Jababeka (Jawa Barat-Bekasi).

Dimana siapa-siapa yang akan mengelola Kota Baru ini nantinya, harus sudah ditetapkan sejak awal.

Dalam Grand Design Bappenas, ada beberapa bentuk pengelola yang disarankan, diantaranya bisa berupa sebuah kerja sama antara Pemda dan swasta dalam bentuk konsorsium atau Badan Layanan Umum (BLU).

Sejak awal pembentukan Kota Baru ini pun kata dia, swasta yang akan terlibat juga diharuskan membuat perencanaannya.

"Jadi kerja sama dengan swasta ini sudah sejak awal," katanya.