Proyek Infrastruktur Dominasi Usulan Kegiatan 2018

10/04/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Kegiatan infrastruktur masih mendominasi usulan kegiatan untuk 2018, dalam musyawarah pembangunan Jawa Barat. Usulan kegiatan untuk bidang infrastruktur mencapai 65%, kemudian kesehatan 12%, pendidikan 5%, ekonomi 5%, dan lain-lain 13%.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Bappeda Jabar Yerry Yanuar, total nilai pengajuan usulan kegiatan tahun perencanaan 2018 dari seluruh wilayah Jabar sebesar Rp 17,802 triliun. "Usulan pengajuan terbesar diajukan wilayah Priangan Timur dengan nilai sebesar Rp 7,061 triliun," ungkap Yerry yang dihubungi melalui telefon seusai virtual Musrenbang Jabar tahun 2018, Senin 10 April 2017.

Sedangkan untuk wilayah Cirebon yang meliputi 4 kabupaten dan 1 kota, jumlah kegiatan usulan sebanyak 559 kegiatan dengan nilai total Rp 4,103 triliun. "Wilayah Cirebon, usulan bidang infrastruktur juga mendominasi, mencapai 75% dengan jumlah kegiatan 364 kegiatan dan total nilai usulan anggaran sebesar Rp 3,056 triliun," katanya.

Sedangkan bidang kesehatan 15% (30 kegiatan) dengan nilai usulan sebesar Rp 624,025 miliar, ekonomi 6% (66 kegiatan) dengan nilai Rp 228,882 miliar dan pendidikan 1% (29 kegiatan) dengan usulan anggaran sebesar Rp 58,964 miliar. Menurut dia, di wilayah Cirebon usulan infrastruktur didominasi usulan dari Kabupaten Majalengka yang mencapai Rp 1,547 triliun.

Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, meminta Pemprov Jabar bisa memprioritaskan usulan Pemkot agar dikabulkan. "Usulan Pemkot Cirebon meskipun paling kecil, bukan berarti tidak penting. Justru nilai kecil itu karena kami sudah memberlakukan skala prioritas dalam pengajuan usulan itu," katanya seusai mengikuti virtual Musrenbang Jabar tahun perencanaan 2018 di kantor Bappeda Kota Cirebon.

Menurut Azis, pentingnya pengajuan pemkot Cirebon dikabulkan karena pengajuan tersebut terkait dengan kepentingan masyarakat wilayah Cirebon, bukan hanya warga Kota Cirebon. Seperti pengajuan pengembangan RSUD Gunungjati yang diusulkan sebesar Rp 93 miliar.

"Hampir 80% pasien RSUD Gunungjati Cirebon adalah warga luar Kota Cirebon, bahkan sampai Kabupaten Brebes dan Tegal Jawa Tengah. Apalagi RSUD Gunungjati adalah penopang Rumah Sakit Hasan Sadikin," tukasnya.

Selain bidang kesehatan, pengajuan usulan untuk pendidikan berbasis komputer bagi siswa juga menjadi prioritas untuk dikabulkan. "Sehingga siswa dari luar kota yang juga jumlahnya banyak, ikut merasakan pemerataan fasilitas pendidikan," katanya.***