Prospek Kredit Konstruksi Masih Menjanjikan

13/03/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Prospek penyaluran kredit perbankan ke sektor konstruksi masih menjanjikan, terutama ke subsektor-subsektor proyek pembangunan kereta api, bandar udara, dan jalan darat atau jalan tol.

Merujuk hasil riset Indonesia Update yang dipublikasikan Mandiri Institute, Maret 2017, minat perbankan untuk menyalurkan kredit ke sektor ini masih tinggi. Terbukti, sepanjang tahun lalu, penyaluran kredit ke sektor ini tumbuh hingga 24,2% secara year on year, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit bank umum yang pada periode sama tumbuh 7,8%.

“Sektor konstruksi masuk dalam prioritas pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, sehingga masih sangat prospektif untuk dibiayai,” demikian dikutip dari riset itu, Minggu (12/3/2017).

Meskipun minat terhadap penyaluran kredit ke sektor konstruksi terbilang tinggi, secara umum kualitas kredit ke sektor konstruksi masih berisiko.

Sepanjang 2016, rasio NPL dan kredit yang perlu mendapatkan perhatian khusus (special mention) berada pada level 9,39%, lebih tinggi dibandingkan rasio NPL dan special mention kredit perbankan secara keseluruhan yang pada periode sama tercatat sebesar 7,44%.

Namun demikian, kualitas kredit ke tiga subsektor proyek pembangunan kereta api, bandar udara, dan jalan darat tercatat cukup baik, dengan catatan rasio NPL masing-masing sebesar 2,65%, 3,1%, dan 3,83% .

Demikian pula, penyaluran kredit kepada tiga subsektor konstruksi itu tumbuh signifikan pada tahun lalu, dengan catatan pertumbuhan kredit masing-masing sebesar 82,1%, 129,5%, dan 41,74% secara year-on-year, yang menandakan minat perbankan untuk menyalurkan kredit ke subsektor itu masih tinggi.