PLN Bangun PLTD Senayan Untuk Support Kelistrikan Moda MRT Jakarta

09/08/2019

MRT Project

Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), saat ini sedang mempersiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebagai sumber listrik cadangan untuk kebutuhan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Hal ini seperti yang disampaian oleh Direktur Regional Jawa Barat Banten PLN, Haryanto W. S

"PLTD Senayan yang mulai dioperasikan pada Oktober ini akan stand by operasi sebagai back up emergency untuk MRT dan juga sebagai black starter power untuk unit pembangkit di Muara Karang dan Tanjung Priok," kata Haryanto

PLTD Senayan tersebut akan berkapasitas 101 Megawatt (MW) dan akan menjadi sumber listrik cadangan MRT sekaligus suplai pasokan kelistrikan Jakarta pada saat situasi darurat. Haryanto juga menyampaikan untuk pasokan listrik MRT saat ini menggunakan dua sumber listrik yang berbeda, yakni sumber listrik utama dan sumber listrik cadangan yang akan beralih secara otomatis ketika sumber listrik utama mengalami gangguan.

"Jadi kami siapkan PLTD ini khusus untuk backup kebutuhan listrik MRT Jakarta," ujar Haryanto

Namun jika kedua pasokan tersebut mengalami gangguan seperti yang terjadi pada 4 Agustus 2019 kemarin, operasional MRT akan dialihkan dengan menggunakan PLTD yang akan rampung pada Oktober 2019 nanti ini. PLTD Senayan ini akan menggunakan bahan bakar B20 dengan campuran bahan nabati sebesar 20% dengan rasio 0,21 liter bahan bakar per kilowatt hours (kWh).

"Jadi kalau itu backup jalur utamanya mati, backup pertama mati, maka backup dua inilah yang menjadi last resource (sumber terakhir)," kata Haryanto

Saat ini untuk progress pembangunan nya telah mencapai 95% dan nantinya akan diresmikan bertepatan di Hari Listrik Nasional pada tanggal 27 Oktober 2019. Dengan kapasitas sebesar 101 Megawatt (MW) Haryanto menyampaikan pasokan cadangan listrik untuk MRT sudah mencukupi kebutuhan, namun untuk kebutuhan listrik usai pembangunan MRT tahap II dan III rampung, pihaknya akan kembali menyesuaikannya.

"MRT Jakarta sekarang ini bebannya belum sampai 60 MW. Jadi dengan adanya pembangunan selanjutnya, kami akan menghitung apakah cukup dengan ini saja atau perlu menambah dan kami lakukan berkoordinasi dengan pihak MRT Jakarta," jelasnya