Pengamat UI: Ada Kemungkinan Proyek LRT Dijual ke Swasta

09/02/2017

Tidak berkategori

JAKARTA - Pengamat infrastruktur dari Universitas Indonesia (UI) Wicaksono Adi menengarai proyek light rail transit (LRT) Jabodebek punya kemungkinan dijual ke pihak swasta demi memastikan kelangsungan pembangunannya.

Hal itu menyusul belum pastinya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang digunakan untuk membiayai proyek tersebut.

Padahal, di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016, sebagai payung hukum percepatan pembangunan LRT tersebut, ongkos konstruksi seluruhnya dibiayai APBN.

"Skenario penjualan ke swasta bisa saja dilakukan dan secara umum sebetulnya tidak apa-apa. Tetapi yang krusial harus dicermati adalah mekanisme kerja samanya," tutur Wicaksono kepada KompasProperti, Rabu (8/2/2017).

Di dalam skenario tersebut, lanjut Adi, perlu ada klausul yang jelas tentang buy back atau pembelian kembali oleh pemerintah melalui BUMN. Terlebih jika nantinya LRT Jabodebek menelan nilai investasi tinggi.

Adi menyampaikan, skema tersebut sudah biasa pemerintah terapkan dalam proyek-proyek jalan tol sehingga seharusnya sudah bukan menjadi hal baru lagi.

Kendati demikian, Adi menilai skema penjualan proyek LRT ke pihak swasta belum tentu bisa mulus dan tergantung kemampuan negosiasi antara kedua belah pihak.

"Untuk tahap awal, biasanya pihak swasta minta porsi mayoritas selama 20-30 tahun. Nah, setelah masa 20-30 tahun tersebut, perlu ada klausul buy back di pihak pemerintah," tambah dia.

Adapun perkiraan dana yang dihabiskan guna membangun LRT Jabodebek mencapai Rp 22,5 triliun.

Pembangunan LRT Jabodebek ini dibagi menjadi dua tahap dengan masing-masing tahapan terdiri dari tiga lintas pelayanan.

Tahap satu meliputi lintas pelayanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas (10,5 kilometer) dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 kilometer.

Sedangkan tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor (25 kilometer), Dukuh Atas-Palmerah-Senayan (7,8 kilometer), dan Palmerah-Grogol (5,7 kilometer) sehingga menghasilkan total panjang 41,5 kilometer.

Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua.

Jalur LRT Cibubur-Cawang dijadwalkan beroperasi pada akhir 2017, sedangkan Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Dukuh atas bisa beroperasi pada 2018.