Pemerintah Incar Kerjasama Bangun Infrastruktur Di Afrika

Jakarta – Indonesia terus berupaya dalam peningkatan hubungan dan kerjasama dengan negara-negara di Benua Afrika dalam berbagai sektor, tidak luput sektor pembangunan infrastruktur. Saat ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia tengah mengincar sejumlah proyek infrastruktur yang ada di Afrika. Rencana tersebut akan disampaikan dalam pertemuan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAD) 2019 yang akan terlaksana di Bali, 20-21 Agustus 2019.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi juga menyampaikan acara ini akan menjadi pintu untuk meningkatkan kerjasama negara-negara Afrika dengan Indonesia, terutama dibidang ekonomi. Dalam pertemuan ini Indonesia akan terus berusaha mengkonkretkan kerjasama dengan Afrika diberbagai bidang terkait dengan infrastruktur. Acara ini diperkirakan aka nada 700 peserta dari 53 negara di Afrika.

"Tahun ini kita ingin fokus ke infrastruktur, Kita mencatat dengan baik harapan dan keinginan mereka untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Selama pembicaraan, kita sampaikan bahwa jika Anda bermitra dengan Indonesia, kami adalah mitra paling tepercaya dan jujur untuk Anda,” kata Retno

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan Indonesia ingin membuka bidang pasar baru di Afrika, hal ini berguna untuk menaikan ekonomi antara kedua negara.

"Afrika punya kobalt. Indonesia punya bijih nikel. Ini bisa kita kawinkan dengan mendirikan smelting di tempat cost yang murah, misalnya, hydropower ... Atau coal mining, Kita buat bentuk kerja sama ini saling menguntungkan kedua belah pihak dan prinsip pelestaria lingkungan." Jelas Luhut

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menyampaikan beberapa proyek infrastruktur yang akan dikejar adalah proyek kereta api dan tambang.

"Jadi pertama mengenai (BUMN) kita di Sudan sama di Madagaskar. Madagaskar itu kereta api, kemudian di Sudan itu tambang," jelas Fajar

Menurut Fajar, secara total akan ada kurang lebih 6 sampai 7 proyek yang akan diadakan kerjasama dengan Afrika terkait infrastruktur ini. Meskipun begitu, Fajar belum bisa menyampaikan rincian dari nilai kerjasamanya.

"Macam-macam aku nggak tahu, nanti persiapan dulu, masih diomongin. Nanti akan diberesin. Nanti yang jelas untuk di Bali, nah sudah pasti (hasilnya),"kata Fajar.