Kerjasama Segitiga Indonesia, Jepang dan Timor Leste Dibidang Jalan

16/02/2017

Tidak berkategori

Jakarta – Timor Leste, Indonesia dan Jepang menjalin kerja sama yang disebut dengan Triangular Cooperatioan Project yang dimulai pada Oktober 2014. Sejak perjanjian itu dilakukan, terjadi transfer pengetahuan antara ketiga negara tersebut, terutama di bidang pengelolaan jalan.

Jepang sebagai negara donor melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) menggandeng Indonesia yang telah berpengalaman di bidang jalan serta telah lama bekerja sama dengan JICA dalam berbagai proyek pembangunan infrastruktur, menjadi mitra dalam membantu peningkatan kapasitas SDM Timor Leste di bidang jalan.

Triangular Cooperatioan Project, yang diikuti ASN dari Kementerian PU, Transportasi dan Komunikasi (PUTK) Timor Leste bertujuan meningkatkan kapasitas SDM melalui program On the Job Training (OJT) dan Internship di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia akan berakhir pada Maret 2017.

Pada akhir kerja sama, diselenggarakan Seminar on Strengthening Road Maintenance in Timor Leste dan dilanjutkan dengan Joint Coordinating Committee (JCC) Meeting for the Capacity Development Project on Road Maintenance with the Case of the National Road No. 1 through Triangular Cooperation (Project) by Timor Leste, Indonesia and Japan, pada tanggal 14 Februari 2016 di Dili, Timor Leste.

Direktur Kerjasama Teknik Kementerian Luar Negeri Indonesia, Siti Sofia Sudarma mengatakan seminar yang diselenggarakan selama satu hari dan program yang telah berjalan akan menguntungkan kedua belah pihak dan memberi dampak positif serta menjamin keberlanjutan kerja sama pembangunan antara kedua negara.

“Proyek ini pun dikelola untuk mengatasi masalah konektivitas dan akan memberi dampak positif bagi kedua negara yang akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyat,” kata Sudarma.

Sementara itu, laporan seluruh pelaksanaan program Triangular Project dilakukan usai seminar dan dipimpin oleh Jose Piedade Direktur Jenderal Pekerjaan Umum Kementerian PUTK Timor Leste. Dari pertemuan ini disetujui bahwa program Triangular Project antara Timor Leste, Indonesia dan Jepang ini terlaksana dengan baik. Selain itu, hasil dari OJT serta internship memberikan masukan yang penting dalam pengelolaan jalan di Timor Leste. Sedangkan menurut Terminal Evaluation Report yang disusun berdasar lima kriteria, yaitu relevansi, efektifitas, efisiensi, keuntungan, dan keberlanjutan, Triangular Project secara umum berhasil mencapai tujuannya.

Dalam Triangular Project dilaksanakan 3 batches OJT dan 3 batches OJT yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), sedangkan internship dilaksanakan bekerja sama dengan Ditjen Bina Marga. Selama internship di Ditjen Bina Marga, 4 ASN Timor Leste belajar antara lain mengenai perencanaan, budgeting, management cycle, kontrak dan pelelangan, manajemen asset, dan quality control. Sedangkan dalam OJT yang yang diikuti 10 ASN Timor Leste mereka mempelajari mengenai inspeksi lapangan, pengumpulan dan pengolahan data, perawatan jalan, dan management cycle.

Selain Sudarma, turut hadir pada acara penutupan Jose Piedade Direktur Jenderal Pekerjaan Umum Kementerian PUTK Timor Leste  , Rika Kiswardani Kepala Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara Indonesia, S. Bellafolijani Adimihardja Kepala Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan PIW BPSDM Kementerian PUPR, Rui Hernani Direktur Nasional Jalan, Jembatan, dan Pengendalaian Banjir Kementerian PUTK Timor Leste, Dinur Krismasari dan Hikoyuki Ukai representasi JICA Timor Leste dan Indonesia. Sebagai pemakalah dalam seminar tersebut adalah Slamet Mulyono Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Indonesia, Joao Pedro Kementerian PUTK Timor Leste, dan Makoto Asino JICA.(Kompu BPSDM)