Kementerian PUPR Siap Bersinergi Memantapkan Sistem Transportasi Darat

30/01/2017

Tidak berkategori

Jakarta-Transportasi darat, terutama jalan raya (highways), masih menjadi andalan untuk mendukung arus pergerakan orang dan barang di Indonesia. Namun ke depan seiring dengan upaya Indonesia untuk lebih meningkatkan daya saing dan efisiensi pembangunan, dibutuhkan sinergi sistem transportasi jalan dengan sistem transportasi berbasis rel.     

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan peningkatan pelayanan transportasi berbasis rel, terutama kereta cepat pada jalur Jakarta-Surabaya sudah mendesak. Namun dalam merealisasikan rencana tersebut masih dijumpai beberapa kendala, antara lain banyaknya perlintasan sebidang antara jalur kereta dengan jalan raya. 

"Bangun overpas pada semua perlintasan sebidang, supaya jalur Jakarta-Surabaya dapat ditempuh hanya 6 jam dengan moda kereta,” kata Wapres Jusuf Kalla saat membuka acara Indonesia Outlook 2017 bertema Membangun Peradaban Transportasi Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/1).

Turut hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis, Direktur Utama Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama PT. Pelni Elfien Goentoro, Direktur Utama PT. KAI Edi Sukmoro, Direktur Utama MRT Jakarta William P. Sabandar, Direktur Utama Angkasa Pura 2 Muhammad Awaluddin, Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi dan CEO GE Indonesia Handry Satriago. 

Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa saat ini Kementerian PUPR telah memulai pembangunan overpass perlintasan sebidang kereta api di empat lokasi yang berada setelah pintu keluar tol Brebes Timur ke arah jalur selatan Jawa. Overpass tersebut menggunakan teknologi sejenis dengan overpass Pelangi Antapani, yakni Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP). 

"Empat overpass yang tengah dibangun pada tahun 2017 ini di Kabupaten Brebes adalah di Dermoleng dan Kretek, serta di Kabupaten Tegal yaitu di Klonengan dan Kesambi," ungkap Menteri Basuki. 

Dengan terbangunnya overpass pada perlintasan sebidang rel kereta, Menteri Basuki berharap nantinya dapat memberikan dukungan yang optimal dalam upaya memperlancar arus orang dan logistik berbasis kereta rel, dimana akan terjadi peningkatan kecepatan rata-rata dari semula 75 km/jam menjadi 150 km/jam.  

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan Jepang, terdapat 988 perlintasan sebidang pada jalur kereta api Jakarta - Surabaya. " Pembangunan overpass akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari modernisasi kereta cepat Jakarta-Surabaya,” jelas Menteri Basuki. 

Sementara itu untuk mengurangi kerusakan jalan nasional yang diakibatkan oleh lalu lintas kendaraan dengan beban berlebih, Menteri Basuki mengatakan perlu pengefektifan kembali Jembatan Timbang. Untuk itu Kementerian PUPR akan bekerjasama secara intensif dengan Kementerian Perhubungan. “Keberadaan jembatan timbang seyogyanya bukan merupakan instrumen pendapatan asli daerah,”kata Menteri Basuki.   

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Achmad Gani Ghazaly Akman, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Rachman Arief Dienaputra dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (Jay/Gt)