Kementerian PUPR Gunakan Teknologi Mortar Busa Untuk Bangun Infrastruktur di Tanah Lunak

Jakarta – Pemerintah melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) kembali mengembangkan inovasi teknologi baru, yaitu Teknologi Mortar Busa. Apa sebenarnya Teknologi Mortar Busa tersebut? Apa juga fungsi utamanya?

Dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, kerap kali ditemukan tantangan pada prosesnya. Salah satunya adalah adalah dengan adanya tanah atau lahan yang bersifat lunak, di Indonesia sendiri terdapat 20 juta hektar tanah lunak. 

Persebarannya sendiri terbagi di wilayah sepanjang pantai utara Pulau Jawa, pantai timur Pulau Sumatera, pantai selatan Pulau Kalimantan, pantai timur Pulau Kalimantan, wilayah pantai selatan Pulau Sulawesi, pantai barat Pulau Papua serta pantai selatan dari Pulau Papua.

Teknologi Mortar Busa ini merupakan pengembangan dari optimalisasi penggunaan busa (foam) dengan mortar (pasir, semen dan juga air) berkekuatan tinggi sehingga menciptakan perkerasan jalan yang ideal pada tanah lunak, teknologi ini telah dikembangkan oleh Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan).

Mortar Busa ini memiliki berat yang cukup ringan dengan massa jenis maksimum di 0,8 ton/m3 untuk lapisan base dengan UCS minimum pada 2.000 kilogram/cm2. Serta dengan massa jenis maksimum 0,6 ton/m3 untuk lapis sub-base dengan UCS minimum 800 kilogram/cm2.

Teknologi Mortar Busa ini memiliki keunggulan dengan dapat menghemat dana sampai dengan 60-70% serta dapat menghemat waktu pengerjaan sampai dengan 50% dibandingkan dengan konstruksi konvensional. Selain itu teknologi ini sendiri sangat ramah lingkungan dikarenakan lebih sedikit menggunakan material konstruksi terutama bahan alam.

Dalam penerapannya, Teknologi Mortar Busa ini telah diterapkan dalam pembangunan Jalan Layang Antapani di Bandung, Jawa Barat. Pembangunan jalan Antapani ini menjadi pilot project untuk penerapan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) yang baru pertama kali di Indonesia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sendiri menyampaikan dukungannya kepada para peneliti untuk terus menghasilkan karya yang memberikan dampak positif untuk percepatan infrastruktur bidang pekerjaan dan perumahan rakyat dengan memperhatikan kriteria murah, mudah, cepat dan juga berkelanjutan.

“Hasil-hasil Litbang sangat penting untuk mempercepat pencapaian target pembangunan infrastruktur melalui inovasi-inovasi yang lebih murah, lebih cepat dan lebih baik, ” kata Menteri Basuki

Sumber: sispro.co.id