Jokowi Tambah Anggaran Infrastruktur Rp34 T, Saham Sektor Kontruksi Menguat

11/04/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Saham-saham emiten di sektor konstruksi kompak naik pada perdagangan hari ini (11 April 2017), setelah pelemahan pada hari kemarin. Rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghemat anggaran demi meningkatkan dana infrastruktur menjadi katalis positif bagi sektor ini.

Saham sektor konstruksi kompak mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan kemarin, 10 April 2017. Sebut saja PT PP Tbk (PTPP) yang melemah 3,8 persen ke level Rp3.040, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang mencatatkan pelemahan 3,6 persen ke level Rp2.150, PT Wijaya Karya  Tbk (WIKA) yang melemah 2,2 persen ke level Rp2.210, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang melemah 2,6 persen ke level Rp2.270, dan tak ketinggalan anak usahanya yakni PT Waskita Precast Beton Tbk (WSBP) yang melemah 3,13 persen ke level Rp494.

Deutsche Sekuritas Indonesia (DB)  dalam risetnya yang dibagikan kepada nasabah mengatakan tingginya tekanan jual yang dialami sektor konstruksi tersebut dengan kisaran 3 persen membuat harga saham-saham tersebut diperdagangkan di level terendah. Hal ini membuat harga saham berbanding laba atau Price Earning Ratio (PER) sektor kontruksi menjadi 14 kali (mengacu pada perkiraan laba tahun ini). Atau dengan kata lain, harga saham-saham tersebut mencapai level terendah sejak Jokowi mengambil alih pemerintahan di pertengahan tahun 2014. Terakhir kali sektor kontruksi tertekan oleh besarnya aksi jual terjadi pada tahun 2013 di mana pada saat itu PER sektoral hanya berkisar 11 kali.

Tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 baru saja berjalan sekitar tiga bulan, tapi Presiden Jokowi sudah kembali menyuarakan penghematan besar-besaran. Jokowi tak ingin ada lagi ada satu rupiah dalam APBN yang terbuang percuma. Komponen yang disoroti sekarang adalah belanja barang, seperti untuk pembangunan gedung ataupun kendaraan dan perjalanan dinas. Dalam APBN 2017, nilainya mencapai Rp 296,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Internasional Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali (11 April 2017) menyatakan, belanja yang akan dimungkinkan dipangkas adalah sebesar Rp 34 triliun. Belanja barang meliputi beberapa komponen, salah satunya adalah perjalanan dinas dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dinilai masih tergolong pemborosan.

Sri Mulyani menambahkan, anggaran yang dipangkas nantinya akan dibelanjakan untuk kepentingan infrastruktur. Bagi pemerintah, langkah tersebut bisa memberikan pengaruh yang lebih baik untuk pertumbuhan ekonomi.

Alhasil, adanya sentimen tersebut membuat sektor kontruksi kembali menggeliat, seperti yang terlihat dari peningkatan harga saham PTPP (4,3 persen), WIKA (1,35 persen), ADHI (1,4 persen), WSKT (1,3 persen), dan WSBP (1,2 persen). Maklum, di tengah maraknya pembangunan infrastruktur di Indonesia seperti MRT dan LRT, pemerintah menyatakan tengah mengupayakan adanya funding tambahan baik dalam bentuk mencari investor asing atau menerbitkan obligasi korporasi di tengah keterbatasan alokasi dana APBN di tahun 2017.

Sumber: www.bareksa.com