Indonesia Butuh 6.445 Triliun Untuk Bangun Infrastruktur

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menghitung terkait dengan kebutuhan pendanaan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam 5 tahun kedepan sampai 2024 mencapai Rp 6.445 triliun. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Pengelolaan Pembiayaan & Risiko Luky Alfirman dengan rincian kebutuhan investasi tersebut merupakan hasil identifikasi pemerintah.

"Kita lima tahun ke depan langkah pertama yang dilakukan mencoba mengidentifikasi apa yang dilakukan. Kalau punya estimasi, nilainya sebesar apa," kata Luky

Luky menyampaikan investasi tersebut dilakukan dengan berbagai skema, antara lain dengan skema APBN, APBD, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sampai dengan murni investasi dari swasta maupun BUMN.

"Hitungan sementara dalam lima tahun ke depan Rp 6.445 triliun. Uangnya dari mana? nggak cukup kita dengan skema yang biasa-biasa aja, kita harus kreatif. Itu nanti akan berkembang juga, ada KPBU," jelas Luky

Sementara itu, Direktur Transportasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Ikhwan Hakim juga menyampaikan terkait dengan pembangunan infrastruktur ini dibutuhkan guna menyambungkan pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.

"Yang kita perlukan sekarang adalah membangun infrastruktur yang tersambung dengan pusat pertumbuhan, Tantangannya adalah cara memanfaatkan infrastruktur yang sudah terbangun dan berlanjut agar kita terhindar dari yang namanya pembangunan infrastruktur yang tidak berdampak,” jelas Ikhwan.

Sekedar info untuk diketahui, saat ini pemerintah telah menetapkan fokus 3 sektor pembangunan infrastruktur di Indonesia pada tahun 2020-2024. Yakni yang pertama adalah pembangunan infrastruktur dasar, kemudian yang kedua adalah Infrastruktur ekonomi yang berdasarkan konektivitas maupun sektor ekonomi langsung. Serta yang ketiga adalah pembangunan infrastruktur perkotaan.

Saat ini salah satu proyek infrastruktur yang sedang digarap adalah pembangunan transportasi massal perkotaan di 6 kota metropolitan, serta meningkatkan akses jalur logistik dengan membangun pengembangan 7 jaringan pelabuhan dan kereta api angkutan barang.