Gandeng ASDP-ITDC, Hutama Karya Kembangkan Kawasan Wisata Di Lampung

Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) dalam waktu dekat ini bakal mulai menggarap mega proyek baru di Selatan Pulau Sumatera. Pada proyek kali ini, PT Hutama Karya (Persero) akan bekerja sama dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)-ITDC, serta Pemerintah Provinsi Lampung dalam Pembangunan Kawasan Terintegrasi Pariwisata di wilayah Bakauheni, Lampung Selatan.

Proyek ini sendiri telah resmi diserahkan kepada Hutama Karya setelah dilakukan Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) 'Pembangunan Kasawan Terintegrasi Pariwisata di Wilayah Bakauheni, Lampung Selatan' pada Sabtu (19/10) kemarin oleh Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Bintang Perbowo, kemudian oleh Gubernur Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi, Plt Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi serta Direktur ITDC, Abdulbar M. Mansoer.

Sementara itu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyampaikan pembangunan kawasan terintegrasi pariwisata ini sendiri bertujuan untuk menjadikan Bakauheni sebagai alternatif destinasi liburan dan tempat wisata, khususnya untuk warga daerah Jabodetabek untuk menghabiskan liburannya selain di Pulau Jawa.

"Harapan kami kawasan terintegrasi pariwisata ini tidak hanya menjadi pesona bagi turis asing saja, namun justru meningkatkan minat turis lokal untuk liburan ke sini. Lampung Selatan ini menjadi tumpuan wisata yang lengkap karena kita memiliki alam yang indah, pantai-pantai menawan, konservasi, sampai Menara Siger yang terkenal itu," ujar Arinal

Pembangunan kawasan pariwisata ini sendiri memiliki konsep untuk Bakauheni Harbour City dengan pembangunannya terletak mulai dari gerbang masuk tol Bakauheni Selatan. Proyek dengan luas 174,8 hektare ini memiliki visi To Establish Bakauheni Harbour City dengan Positioning Transforming A Gate Into A Vibrant Waterfront Destination.

Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Bintang Perbowo menyampaikan pihaknya siap dalam mendukung penuh sinergi BUMN dan pemerintah setempat untuk merealisasikan pembangunan kawasan pariwisata dengan terintegrasi ini.

"Kita punya lahan di sekitar pelabuhan Bakauheni cukup luas yaitu seluas 91 hektare, lalu Pemprov Lampunng 14,8 hektare, dan ASDP itu 69 hektare. Tentu jika lahan ini dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik melalui sinergi yang kuat antar BUMN dan Pemprov, mimpi Indonesia untuk memiliki kawasan wisata terintegrasi kelas dunia akan dapat segera terwujud," kata Bintang.

Pengembangan destinasi pariwisata terintegrasi ini merupakan salah satu proyek potensial dalam pengembangan wilayah sekitar Jalan Tol Trans Sumatera yang pada akhir tahun ini bakal sudah tersambung dari Bakauheni sampai ke Palembang. Dengan peningkatan mobilitas penumpang dari arus penyebrangan Pelabuhan Bakauheni menjadikan wilayah Bakauheni menjadi lokasi strategis untuk wilayah paiwisata ini, hal ini seperti yang disampaikan oleh  Direktur ITDC, Abdulbar.

“Potensi pariwisata di kawasan Bakauheni sangat besar karena didukung faktor konektivitas, logistik serta lokasi yang strategis. Kami optimistis kawasan pariwisata The Bakauheni yang akan kami kembangkan bersama ASDP akan mampu membantu pemerintah mewujudkan pengembangan pariwisata sebagai salah satu lokomotif perekonomian Indonesia,” tutup Abdulbar