3 Anak Usaha IPO, PTPP Bidik Dana Segar Rp7 Triliun

15/06/2017

Tidak berkategori

Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memiliki rencana untuk mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) tiga anak usahanya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal IV-2017. Adapun tiga anak usahanya yaitu PT PP Peralatan Konstruksi, PT PP Urban, dan PT PP Energi.

Direktur Utama PTPP, Tumiyana, mengatakan perseroan menargetkan dana segar sebesar Rp7 triliun dari saham tiga anak usaha yang dilepaskan. Namun, anak usaha pertama yang siap meluncur di pasar modal adalah PT PP Peralatan dengan target capaian sebesar Rp2,5 triliun.

”Total Rp7 triliun tapi yang siap pakai PP Peralatan dulu di kuartal IV awal, dia pakai buku Juni. Targetnya Rp2,5 triliun,” ujarnya di Jakarta.

Lebih lanjut, Tumiya menjelaskan, PP Peralatan tengah melakukan berbagai persiapan untuk akuisisi beberapa perusahaan besar di industri konstruksi untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham.

Sebagai informasi, ketiga anak usaha PTPP yang bakal IPO memiliki total nilai kapitalisasi pasar atau market cap mencapai Rp55 triliun. Untuk IPO PP Peralatan dimaksudkan untuk perbesar portofolio dengan target dana segar yang bisa dihimpun di pasar mencapai Rp3,5 triliun dan kemudian PP Pracetak sebesar Rp3,8 triliun.

Terakhir khusus PP Energi, dibagi menjadi dua tahap dengan tahap pertama ditargetkan Rp2 triliun dan nantinya totalnya sekira Rp6 triliun. Tumiyana pernah bilang, nantinya penggunaan dana hasil IPO untuk akuisisi perusahaan dan menggarap kontrak proyek PLN. Sementara mengenai porsi saham yang akan dilepas ke publik dari masing-masing anak usaha tersebut, Tumiyana masih merahasiakan.

Pihak pemerintah sendiri mengungkapan, tahun ini akan banyak anak usaha BUMN yang bakal listing di pasar modal. Deputi Kementerian BUMN bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha,‎ Aloysius Kiik Ro mengungkapkan, saham yang akan ditawarkan ke publik lewat IPO tersebut minimal 20% dari setiap satu anak usaha.

Dana yang diincar dari IPO 9 anak usaha BUMN tersebut sekitar Rp21 triliun.”Totalnya sekitar Rp21 triliun yang hampir firm. IPO minimal 20%. Kecuali size-nya kecil bisa naik sampai 30%. Kenapa kita lakukan itu, karena empirical studies bahwa anak BUMN kalau IPO laku keras," ujarnya. 

Adapun perusahaan pelat merah yang berencana melepas anak usahanya di bursa saham di antaranya PT Pertamina (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero), BUMN sektor konstruksi, BUMN sektor properti, dan BUMN sektor infrastruktur.”Kita punya bisnis di airlines dan punya anak usaha yang marginnya sangat tinggi, itu akan lepas 20%. GMF anak Garuda," katanya.

Sementara Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mendorong BUMN maupun anak usahanya untuk menggunakan pasar modal sebagai sumber pendanaan. Dengan ‘go public’, kata Samsul Hidayat, BUMN akan didorong untuk mandiri dalam mencari pendanaan dan tidak bergantung pada pemerintah.

(mrt)