18 Proyek Energi Baru Terbarukan Bakal Siap Dibangun

Cianjur – Pembangunan proyek pembangkit listrik dengan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) kini tengah menjadi fokus dalam sektor energi dan sumber daya mineral. PT Indonesia Power (IP) menyampaikan saat ini telah disiapkan 18 proyek pembangkit listrik dengan energi baru dan terbarukan, dengan adanya proyek ini mendukung target bauran energi bersih sebesar 23% di tahun 2025.

Direktur Utama PT Indonesia Power, M. Ahsin Sidqi menyampaikan saat ini sudah ada 1 dari 18 proyek tersebut yang telah rampung. Yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala yang memiliki kapasitas sebesar 47 Megawatt dan sudah resmi pada Juli 2019.

Namun dari 17 proyek tersisa, manajemen Indonesia Power masih belum menyampaikan secara rinci proyek EBT tersebut. Namun proyek pembangkit jenis EBT yang akan dibangun sebagian besar adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Energi Surya.

"Secepatnya, anak perusahaan kami sudah membuat proposal. Yang penting transmisi sudah siap, sehingga ada hybrid dari sesama pembangkit EBT," kata Ahsin

Selain pembangunan pembangkit listrik dengan energi baru dan terbarukan, Indonesia Power juga terus mengembangkan program lingkungan, yakni program tempat olah sampah setempat (TOSS). Selain dari pengolahan sampah menjadi pellet, program TOSS yang berada di sekitar Unit Pembangkitan (UP) PLTS Saguling akan mengubah gulma eceng gondok menjadi briket.

"Program ini menggerakkan masyarakat. Jadi secara keekonomian, lingkungan dan dari sisi energi bisa terpenuhi," ujar Ahsin.

Potensi limbah eceng gondok yang bisa diolah mencapai 7 ton per hari dan bisa memproduksi hingga 3,5 ton briket dalam sehari. Jumlah itu setara batubara dengan nilai kalori antara 3.200 hingga 3.400 kcal/kg.

Alhasil, briket tersebut bisa dimanfaatkan sebagai substitusi batubara untuk bauran sumber energi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pengganti bahan bakar untuk mesin diesel atau untuk keperluan industri di wilayah Bandung dan sekitarnya.

“Kalau dijadikan briket kira-kira setengahnya, jadi sekitar 3,5 ton. Jumlah segitu kan lumayanlah selain dengan jumlah emisi sama tapi hemat batu bara dan lingkungan lebih bersih,” katanya.