179 Km Jalan Perbatasan di NTT Sudah Mulus Beraspal

Jakarta – Fokus pembangunan pemerintah dalam sektor membangun jalan perbatasan di 3 wilayah di Indonesia mulai terwujud, dari total 3.197 km sudah sekitar 1.067 km jalan perbatasan yang telah dibangun di wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Untuk pembangunan jalan perbatasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) sendiri sudah mencapai total keseluruhan 179,63 km jalan yang sudah rampung.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto menyampaikan seluruh jalan perbatasan di Nusa Tenggara Timur sudah tembus keseluruhan serta kondisi jalan saat ini sudah beraspal.

“NTT ini 179 km sudah tembus dan sudah beraspal. Kalau kondisi aspal, berarti sudah bisa merasakan kondisinya sudah relatif baik, sudah memenuhi standar kriteria teknis dan sudah diharapkan waktu tempuh yang relatif pendek dari 179 km ini,” jelas Sugiyartanto

Sugiyartanto menjelaskan seluruh jalan perbatasan di NTT ini sudah beraspal mulus karena sudah banyak pemukiman penduduk dan fasilitas publik yang jaraknya berdekatan. Selama pembangunan dari 2015-2018, total anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan jalan perbatasan di NTT ini mencapai Rp 1,209 triliun.

“Kenapa di NTT sudah teraspal semua, karena di sana sudah banyak pemukiman, sudah banyak fasilitas public yang jaraknya dekat-dekat. Sehingga kita aspal sekaligus semua. Selain itu yang paling banyak sudah diaspal juga ada di Kalimantan Barat. Karena disana butuh sarana transportasi darat yang lebih baik dari sekedar berupa tanah,” tambah Sugiyartanto

Dengan pembangunan jalan membagi jadi 3 tahap pembangunan, yakni ruas Motaain-Nualan (78,25 Km), Ruas Nualan-Dafala (52,7 Km) dan Dafala-Motamasin (48,68 km). Dengan terbukanya jalan perbatasan ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dalam mempercepat konektifitas antar daerah di perbatasan.

Sementara untuk pembangunan jalan perbatasan di Kalimantan dan Papua saat ini masih terus dikerjakan oleh pemerintah, untuk di Kalimantan sampai akhir 2018 nanti target rampungnya mencapai 1.775,3 km sedangkan untuk jalan yang belum terbuka sepanjang 144,6 km. Untuk di Papua target rampung di akhir 2018 nanti mencapai 908,7 km sedangkan untuk jalan yang belum tembus mencapai 189,5 km.

Sulitnya kondisi alam seperti kontur dan medan pegunungan menghambat pembangunan jalan di beberapa bagian wilayah Papua. Namun pemerintah melalui Kementerian PUPR yakin dapat menyelesaikan pembangunan akses jalan perbatasan ini sesuai target yang ditetapkan.