14 Tol Prioritas Baru Siap Dibangun

02/07/2019

Highway

Jakarta – Pemerintah mencatat saat ini sudah ada 985 km tol baru yang telah beroperasi sejak jangka waktu 2014-2019. Pembangunan tersebut didorong dengan adanya Perpres Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Saat ini masih terdapat 14 ruas tol yang siap dibangun untuk memenuhi kebutuhan konektivitas antar daerah.

Saat ini ke 14 ruas tol tersebut masih dalam tahap persiapan atau masih menunggu untuk investor, nantinya ruas-ruas tol ini akan ditetapkan lokasi trase nya untuk kemudian dapat dilelang dan ditetapkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) nya. Dan proyek akan mulai dikerjakan setelah penandatanganan pengusahaan perjanjian jalan tol (PPJT).

Total biaya pembangunan untuk 14 ruas tol baru tersebut akan mencapai sekitar Rp 244,4 triliun. Biaya ini dirincikan untuk 14 ruas tol baru sebagai berikut :

  • Yogyakarta-Solo (40,49 km) Rp 22,5 T
  • Semarang-Demak (25 km) Rp 15,3 T
  • Yogyakarta-Bawen (104 km) Rp 12.14 T
  • Palembang-Tanjung Api-api (70 km) Rp 10 T
  • Batu Ampar-Muka Kuning-Bandara Hang Nadim (25 km) Rp 2,2 T
  • Binjai-Langsa (110 km) Rp 18,8 T
  • Rantau Prapat-Kisaran (100 km) Rp 17,14 T
  • Langsa-Lhokseumawe (135 km) Rp 21,7 T
  • Lhokseumawe-Sigli (135 km) Rp 21,7 T
  • Parapat-Sibolga (101,5 km) Rp 8,7 T
  • Betung (Simpang Sekayu)-Tempino-Jambi (191 km) Rp 21,3 T
  • Jambi-Rengat (190 km) Rp 25,3 T
  • Rengat-Pekanbaru (175 km) Rp 24,8 T
  • Dumai-Simpang Sigambal-Rantau Prapat (175 km) Rp 22,4 T

Nantinya pembiayaan yang digunakan untuk pembangunannya berasal dari 3 jenis sumber, yakni dari utang, ekuitas dan mekanisme VGF (viability gap funding) atau dana dukungan tunai untuk infrastruktur. Dengan rincian penggunaan sumber biaya dari utang sebesar 50% atau sekitar Rp 291 triliun. Kemudian pembiayaan melalui ekuitas BUJT mencangkup 44% atau sekitar Rp 255 triliun kemudian dibantu dengan pembiayaan melalui APBN sebesar 6% atay sekitar Rp 36,4 triliun.

Untuk saat ini masih terdapat gap pembiayaan dari VGF yang masih belum tertutupi sebesar Rp 7,8 triliun untuk pembiayaan proyek tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.