Tol Kunciran-Bandara Mulai Konstruksi

08/06/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Proyek tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran atau tol Kunciran-Bandara sepanjang 14,19 kilometer telah dimulai pengerjaan konstruksinya. Proyek tol ini menjadi sangat vital karena akan menjadi akses tol alternatif (selain tol yang sudah ada) ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tol ini ditargetkan beroperasi pada 2019.

Pekerjaan konstruksi jalan tol itu dilakukan oleh PT Wijaya Karya (Wika) Tbk yang memenangi tender pengadaan jasa pemborongan pekerjaan pembangunan jalan tol tersebut. Tender dilakukan oleh PT Marga Kunciran Cengkareng, anak usaha PT Jasa Marga Tbk yang menjadi operator tol ini. Penetapan pemenang tender kontraktor proyek tersebut tertera pada surat penentuan pemenang dengan nomor 09.1/PAN-BOR/ADM/JKC/2017 yang diputuskan oleh PT Jasa Marga Tbk per tanggal 8 Maret 2017.

"Kami sudah mulai konstruksi tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran," ungkap Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk Steve Kosasih dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6/2017).

Proyek tol senilai Rp 3,5 triliun ini akan dibangun dengan empat seksi. Keempat seksi itu yakni seksi 1 Kunciran–IC Sultan Ageng Tirtayasa sepanjang 2,04 km, seksi 2 IC Sultan Ageng Tirtayasa–on/off ramp Benteng Betawi sepanjang 3,50 km, seksi 3 on/off ramp Benteng Betawi–IC Husein Sastranegara 6,50 km, dan seksi 4 IC Husein Sastranegara–Benda Junction sepanjang 2,15 km.

Jalan tol ini masuk dalam jaringan jalan lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Jalan tol ini juga akan terkoneksi dengan ruas tol Cinere-Serpong dan Serpong-Kunciran yang juga dimiliki oleh PT Jasa Marga Tbk melalui anak usahanya PT Cinere Serpong Jaya dan PT Marga Trans Nusantara.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna membenarkan bahwa pengerjaan konstruksi pembangunan proyek jalan tol lingkar luar atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ini telah dimulai. Namun, pembangunan ini masih tahap awal, yaitu berupa persiapan pematangan lahan atau land clearing. 

"Progresnya masih kecil, tapi ini sudah bagus," ujar dia.

Dia menuturkan, pengerjaan tol ini baru dimulai pada bagian seksi 4 karena pembebasan lahannya telah lebih dari 50%, yaitu 59,39%. Sedangkan ketiga seksi lainnya, progres pembebasan lahannya berkisar 12,54% di seksi 1, sekitar 2,68% di seksi 2, dan baru 39,59% di seksi 3. 

"Kuncinya sekarang ada di pembebasan lahan yang terus dikejar agar bisa selesai sesuai target," ujar Herry.

Berdasarkan data yang diperoleh, pembebasan lahan di ruas tol ini secara menyeluruh masih rendah yaitu 27,66% per 5 Juni 2017. Ditargetkan dibuka pada tahun 2019. (dna/dna)