Sistem Kerja Paralel, Mulai Pukul 20.00-05.00 Hindari Ruas Tol Jakarta-Cikampek

31/01/2018

Jalan Tol

Jakarta - Mulai 30 Januari 2018, pengguna ruas tol Jakarta-Cikampek diminta menggunakan jalur alternatif. Hal ini berkaitan dengan dimulainya sistem kerja paralel guna pengerjaan konstruksi kelas berat. Dwimawan Heru selaku AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjelaskan, sistem kerja paralel tersebut akan dimulai pada pukul 21.00 malam hingga pukul 05.00 pagi.

“Potensi kepadatan akan luar biasa pada jam-jam itu, karena itu sebaiknya hindari atau gunakan jalur alternatif lainnya,” imbaunya.

Heru kemudian menambahkan, sistem kerja paralel terdiri dari Erection Steel Box Girder yang akan dipasang di Km 45 arah Cikampek dan Erection Pier Head yang dipasang di Km 39 arah Jakarta. Selain itu, selain untuk memaksimalkan pengerjaan, guna menjaga keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol dan pekerja proyek tol, akan diberlakukan juga penutupan satu lajur sepanjang 200 meter di lokasi pengerjaan.

Beberapa jalur alternatif yang bisa dilalui pengguna jalan diantaranya, untuk pengguna yang menuju Cikampek atau Cipularang dapat keluar di Gerbang (GT) Tol Cikarang Barat, kemudian melalui jalan arteri sebelum kembali masuk ke jalan tol melalui GT Karawang Barat.

Bagi pengguna jalan yang menuju Jakarta dapat keluar di GT Karawang Timur ataupun GT Karawang Barat, lalu melewati jalan arteri sebelum kembali masuk ke jalan tol melalui GT Cibatu atau Cikarang Barat.

Jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) merupakan proyek yang dibuat untuk mengurangi kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Sistem kerja parelel diberlakukan untuk memenuhi target penyelesaian yang tepat waktu, sehingga bisa beroperasi sesuai target yaitu pada bulan April 2019.