PUPR Tingkatkan Kualitas Permukiman Kawasan Bungkutoko dan Petoaha

Kendari – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara Ditjen Cipta Karya sedang menyelesaikan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dengan melalui kegiatan penataan Permukiman Kumuh Perkotaan (PKP) di dua wilayah yakni, Kawasan Bungkutoko dan Petoaha di Kota Kendari.

Kepala BPPW Sulawesi Tenggara, Mustabah menyampaikan kegiatan tata kawasan ini dilaksanakan dengan konsep pengembangan permukiman di kawasan pesisir, dengan saat ini progress konstruksinya mencapai 90,36% dengan target rampung pada November 2020.

"Walaupun kontraktual, selama masa Pandemi COVID -19 seperti sekarang, kami alihkan polanya menjadi padat karya dengan melibatkan tenaga kerja lokal sebanyak 100 orang. Diharapkan, Kawasan Bungkutoko dan Petoaha akan menjadi destinasi wisata baru yang bersifat bahari di Kota Kendari. Warga bisa memanfaatkan fasilitas ruang publik ini sebagai spot swafoto, dan area bermain untuk anak dan keluarga,” jelas Mustabah

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S. Atmawdijaja menyampaikan inisiatif konsep Kotaku ini menjadi hal baik bagi pertumbuhan kota, hal tersebut dapat meningkatkan kemajuan kota serta meningkatkan kebutuhan masyarakat tidak hanya dalam sektoral kebutuhan dasar, sekunder serta tersier.

"Program KOTAKU di dua kawasan ini bertujuan untuk menciptakan ruang kehidupan yang lebih baik dan berkualitas. Hal paling penting adalah pemeliharaannya. Karena ruang publik ini harus bersih, nyaman, dan rindang,” jelas Endra

Pekerjaan penataan kota ini dilakukan oleh dua kontraktor lokal, yakni PT Karya Syarnis Pratama untuk penataan kawasan Bungkutoko dengan nilai pekerjaan mencapai Rp 23 miliar, sedangkan untuk pengembangan kawasan Petoaha dikerjakan oleh PT Indopenta Bumi Permai dengan nilai anggaran mencapai Rp 16.6 miliar.

Pekerjaan kawasan Bangkutoko dan Kawasan Petoaha dilakukan kegiatan berupa penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH), pembangunan jalan lingkungan sepanjang 245 meter, water front city, 697,16 meter drainase, jalan titian kramba 320 meter, TPS 3R, duiker plat, tambatan perahu, tempat duduk 4 unit, dan jalan paving block.

Sumber: sispro.co.id