Presiden Jokowi Akan Resmikan Proyek-Proyek Besar Tahun Depan

Jakarta – Pembangunan infrastruktur di Indonesia terus dipercepat dan tetap  menjadi bagian dari program kerja terbesar yang dijalankan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sejak awal pemerintahannya, Presiden Jokowi tercatat telah meresmikan beberapa proyek infrastruktur besar yang ada di Indonesia.

Beberapa proyek tersebut meliputi proyek transportasi umum, jalan, serta jembatan. Hingga saat ini masih terdapat beberapa proyek besar yang tengah dalam proses konstruksi dan ditargetkan dapat rampung dan siap beroperasi pada tahun 2020 nanti. Beberapa proyek tersebut meliputi :

Jalan Tol Layang Makasar, jalan tol yang akan menjadi jalan tol layang pertama di Kota Makassar Sulawesi Selatan ini telah rampung setengahnya. Direktur PT JTSE Makassar, Anwar Toha menyampaikan jalan tol yang juga disebut jalan tol layang A.P. Pettarani ini akan rampung pada Juli 2020 mendatang.

“Pengerjaan sekarang kurang lebih 43%. mudah-mudahan pada Juli 2020, tahun depan ini bisa rampung insya Allah,”jelas Anwar dikutip dari detik.com

Jalan tol layang ini dibangun dengan panjang 4,3 km serta dengan menggunakan desain kantilever (double decker) yang merupakan teknologi pertama di Indonesia yang diterapkan oleh PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) selaku kontraktor jalan tol tersebut.

Tol tersebut akan menghubungkan Maros-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin-Jalan Tol Seksi I dan II-Jalan Andi Pangerang Petta Rani sampai ke Jalan Sultan Alauddin dengan memiliki jalur off/on ramp di 3 titik, yakni di Jalan Urip Sumiharjo, Jalan Boulevard, dna juga di Jalan Sultan Alauddin.

Kemudian ada Tol Cisumdawi yang akan mulai bisa dilalui masyarakat khususnya di Jawa Barat dalam menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati Jawa Barat. Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) tersebut ditargetkan dapat rampung pada 2020 nanti.

Sampai pertengahan tahun 2019 kemarin, progres konstruksi jalan Tol Cisumdawu ini mencapai 63,84% dan terdiri dari 3 tahap pembangunan. Pada tahap 1 pembangunan dilakukan sepanjang 6,38 km dan telah mencapai 100%, kemudian untuk tahap 2 sepanjang 10,7 km telah mencapai konstruksi 69,14%, dan untuk tahap 3 sepanjang 10,57 km telah mencapai proses konstruksi sebesar 32,1%. Selain itu terdapat juga bagian yang dikerjakan dengan menggunakan APBN sepanjang 0,88 km dan telah rampung 100%.

Keberadaan jalan Tol Cisumdawu ini nantinya akan memangkas waktu perjalanan dari Bandung menuju Sumedang menjadi hanya 15 menit dari waktu tempuh saat ini yang mencapai sekitar 2 jam perjalanan. Selain itu, pembangunan Tol Cisumdawu ini juga memiliki cerita menarik dimana terdapat pembangunan twin tunnel yang membelah perbukitan di Jawa Barat.

Selanjutnya ada Pelabuhan Patimban tahap I yang akan mulai beroperasi pada Juli 2020, pelabuhan yang telah dibangun sejak Agustus 2018 ini menelan biaya investasi mencapai Rp 8 triliun. Pembangunan tahap I ini akan mengoperasikan terminal peti kemas dan terminal kendaraan besar yang menjadi terbesar kedua setelah adanya Tanjung Priok.

Nantinya Pelabuhan Patimban ini akan menjadi solusi untuk arus kendaraan angkutan ekspor-impor yang biasanya menimbulkan kemaceran lalu lintas pada ruas antara Bekasi-Tanjung Priok. Sehingga nantinya akan dialihkan menuju Pelabuhan Patimban tersebut. Selain itu pelabuhan ini juga guna mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dan pelabuhan serta memperkuat ketahanan ekonomi dan mengurangi tingkat kemacetan arus lalu lintas di Jakarta.

Pelabuhan Patimban sendiri nantinya akan memiliki 3 tahap konstruksi, dengan tahap I pelabuhan direncanakan dapat melayani 3,5 juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU), kemudian tahap kedua akan meningkatkan pelayanan menjadi 5,5 juta TEUS dan pada tahap ketiga akan meningkat menjadi 7,5 juta TEUS.

Selain Pelabuhan Patimban, Pemerintah juga akan segera meresmikan Pelabuhan Bojonegara di Puloampel, Serang, Banten. Pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo II ini akan mulai beroperasi pada Februari atau Maret 2020 nanti dan menjadi pelabuhan internasional.

Pengoperasian tahap pertama ini dapat dilakukan setelah adanya pertemuan antara jajaran direksi PT Pelindo II dengan Presiden Direktur PT Nugra Santana Ponco Sutowo untuk mendiskusikan terkait sengketa lahan yang sempat mewarnai pembangunan Pelabuhan Bojonegara ini.

"Dalam pertemuan tersebut telah dibahas rencana kerjasama pengoperasian lahan di kawasan Bojonegara antara IPC dengan PT Nugra Santana yang sekaligus mengakhiri permasalahan kepemilikan lahan di lokasi tersebut yang sudah berlangsung kurang lebih 25 tahun lamanya," kata General Manager Pelindo II Banten, Agus Hendrianto.

Sumber: sispro.co.id