Perumnas Luncurkan Precast Bangun Rumah 2 Minggu

19/07/2017

Tidak berkategori

Jakarta - Kebutuhan rumah rakyat setiap tahun terus mengalami peningkatan dan backlog (kebutuhan rumah) di Indonesia masih tinggi. Terkait hal itu, Perum Perumnas, perusahaan plat merah sektor properti ini bakal menerapkan teknologi baru untuk membangun rumah lebih cepat yaitu dengan Precast.
 
Gagasan inovasi penggunaan precast untuk rumah tapak bagi MBR ini, menjawab kebutuhan pembangunan rumah secara masal dan penyediaan kemampuan cicil KPR (Kredit Pemilikan Rumah) konsumen Perumnas yang terjangkau.
 
“Kelebihan precast ini masa konstruksinya sangat singkat sekitar 2 minggu, hemat dalam penggunaan tenaga kerja, dan dari segi kualitas pun lebih baik daripada menggunakan batu bata,” ungkap Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas Galih Prahananto, di Pusat laboratarium Perumnas Klender, Jakarta, Selasa (18/7).
 
Galih Prahananto mengatakan, teknologi precast ini sudah melakukan penelitian dan pengujian sejak bulan November 2016 pada beberapa bahan konstruksi. Dan dihasilkan bahwa beton precast merupakan salah satu solusi inovasi konstruksi berkualitas tinggi dengan biaya rendah. “Selanjutnya kami melakukan pengujian bahan beton precast ini pada rumah tapak, yang nantinya dapat diterapkan untuk rumah rakyat,” ujarnya.
 
Menurutnya, Perumnas telah melakukan uji coba pada 2 rumah contoh precast yang dibangun di Laboratorium ini, menunjukkan penggunaan beton precast dengan tebal dinding 7 cm pada rumah tapak ini dapat menurunkan harga konstruksi yang sebelumnya Rp 1.8 juta per meter persegi menjadi berkisar Rp 1.2 juta hingga Rp 1.4 juta per meter perseginya. Dari segi kesiapan pun dinding beton precast ini memiliki tekstur halus dan siap pengecatan.
 
Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo menyatakan, Perumnas sebagai ujung tombak pembangunan rumah murah terus berupaya mengatasi masalah backlog perumahan. Perumnas siap meningkatkan kapasitas penyediaan rumah dengan cepat dan mampu untuk terserap ke pasar khususnya kelas menengah bawah.
 
“Kami telah melakukan survei dan didapati bahwa mayoritas penduduk Indonesia dengan segmen menengah bawah mampu untuk melakukan cicilan sebesar lima ratus ribu rupiah per bulannya,” kata Bambang Triwibowo.
 
Survei dilakukan di beberapa kota besar yang memilki populasi tinggi tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Hal ini yang mendorong Perumnas untuk terus melakukan inovasi atas konstruksi rumah yang dapat menghasilkan biaya yang rendah dimana pada akhirnya dapat berimbas pada harga rumah.
 
“Tidak hanya berfokus pada inovasi rumah dengan harga murah, tetapi juga yang memiliki kualitas yang baik pula,” ujar Kamal Kusmantoro, Direktur Produksi Perum Perumnas.
 
Untuk memenuhi kemampuan cicil konsumen ini, Perumnas harus bisa menyediakan rumah-rumah yang ekonomis bagi mereka, baik itu dari segi harga tanah maupun biaya produksi, tanpa mengurangi kenyamanan, ketahanan dan kualitas bangunan.
 
Caranya adalah dengan mengefisiensikan biaya produksi melalui inovasi yaitu menerapkan konstruksi precast untuk membangun rumah yang dapat dijangkau oleh konsumen Perumnas. “Untuk itu kami membangun rumah contoh sebagai wujud inovasi kami melakukan percobaan dan riset agar menghasilkan metode konstruksi rumah yang lebih efektif dan efisien dari segi biaya, mutu, dan waktu,” kata Kamal. (imm)