Pemerintah Mulai Terapkan Teknologi Aspal Karet Di Berbagai Daerah

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kembali menyebarluaskan informasi terkait dengan penggunaan karet sebagai campuran aspal untuk jalan di daerah-daerah Indonesia. Pemerintah pusat pun saat ini telah melakukan penyebaran informasi secara luas kepada pemerintah daerah agar serempak dalam menerapkan sistem aspal karet ini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa Kementerian PUPR telah melakukan sosialiasai pedoman penggunaan aspal karet ke seluruh pemda melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.

"Pedoman sudah kita kirim ke Kementerian Perekonomian untuk disebarkan ke seluruh Gubernur untuk bisa sebagai acuan spesifikasi memanfaatkan karet untuk penggunaan aspal," ujarnya

Menteri Basuki menjelaskan bahwa aspal karet ini merupakan teknologi aspal yang dimodifikasi elastometer dengan menggunakan karet alam, dengan komposisi berisi 6% campuran karet. Dengan begitu aspal diyakini akan mengingkatkan kekuatan daya tahan dari retakan.

“Jadi di dalam 1 ton campuran karetnya 2,7 ton kilometer. 1 Km jalan ada 2,7 km. Dengan begitu daya lenturnya lebih tinggi sehingga kalau kena beban berat turun nya tidak terlalu banyak dibandingkan tanpa karet” jelasnya

Dalam penjelasan nya Menteri Basuki menyampaikan bahwa tujuan utama penggunaan aspal karet ini sendiri ditujukan untuk pemeliharaan alam dan meningkatkan terhadap penghasilan petani karet lokal. Diperkirakan aka nada 2.504 ton bahan olahan karet yang akan dibeli untuk melaksanakan progras aspal karet ini, dengan asumsi setara dengan 17.889 tol aspal karet yang mencangkup 5.963 km jalan.

Salah satu wilayah yang telah siap menerapkan inovasi ini adalah Sumatera Selatan, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengatakan telah menindak lanjuti himbauan Menteri PUPR dalam penerapan aspal karet ini keseluruh kepala daerah dalam membangun jalan di wilayah Sumatera Selatan

"Saya bersama dengan Bapak Menteri PU dan Menteri Perhubungan sudah mendapatkan penjelasan tentang kebutuhan karet terhadap pembangunan jalan. Ini tidak serta merta kebijakan yang mendadak. Ini sudah melalui tahap penelitian kementerian PU. Sudah dua tahun ini meneliti, ternyata Sumatera Selatan adalah salah satu daerah yang sangat mungkin  menyuplai karet untuk capuran aspal," kata Herman

Herman mengatakan, penggunaan karet untuk aspal juga bisa mendongkrak harga karet di kalangan para petani di Sumsel. Selain digunakan untuk campuran aspal, ia pun menyarankan agar dapat dimanfaatkan untuk membuat bantalan rel kereta api. "Bantalan rel kereta dulu kayu tembesu diganti beton. Aku minta besok diganti dengan karet yang kaku sehingga dia bisa fleksibel. Jadi, karet itu tidak hanya jadi barang-barang yang konsumtif tapi juga jadi barang melengkapi infrastruktur," ujarnya.